Berita Oposisi Netanyahu di Israel Cap Erdogan Berbahaya bagi Timteng

by


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin oposisi di pemerintahan Perdana Menteri Benyamin NetanyahuYair Lapid mengkritik Presiden Recep Tayyip Erdogan yang mengatakan Türkiye akan masuk Israel untuk membantu Palestina.

Lapid mengatakan Erdogan merupakan bahaya bagi kawasan dan meminta anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk bertindak.


“Presiden Erdogan kembali mengoceh dan mengamuk. Dia berbahaya bagi Timur Tengah,” kata Lapid dalam postingan di X, Senin (29/7).

Dia kemudian berkata, “Dunia, dan khususnya anggota NATO, harus mengutuk keras ancaman keterlaluan terhadap Israel ini, dan memaksanya untuk menghentikan dukungan terhadap Hamas.”

Israel, lanjut Lapid, tidak akan menerima ancaman apa pun dari calon diktator, katanya seperti dikutip Al Jazeera.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga angkat bicara terkait pernyataan Erdogan. Dia mengatakan pemimpin Turki itu akan mengalami nasib yang sama seperti Presiden Irak Saddam Hussein jika dia meneruskan rencananya.

Hussein dijatuhi hukuman mati karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan saat memimpin Irak.

Kritik oposisi Netanyahu dan tanggapan Katz muncul setelah Erdogan mengisyaratkan Turki akan masuk ke Israel karena semakin brutalnya agresi pasukan Zionis di Jalur Gaza, Palestina.

“Kita harus sangat kuat agar Israel tidak melakukan hal gila ini terhadap Palestina,” kata Erdogan di Rize, Minggu (28/7), dikutip Reuters.

“Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa terhadap mereka [Israel]dia menambahkan.

Pada tahun 2020, Turki mengerahkan pasukan ke Libya untuk mendukung pemerintah yang diakui PBB, Kesepakatan Nasional Libya.

Perdana Menteri Libya Abdullhamid Dbeibah memimpin Kesepakatan Nasional Libya. Dia adalah sosok yang didukung oleh Türkiye.

Türkiye juga terlibat dalam operasi militer Azerbaijan di Nagorno Karabakh. Pada awalnya mereka membantahnya, namun tahun lalu Turki mengakui pihaknya menggunakan “segala cara” untuk mendukung sekutu dekatnya.

Hubungan Turki dan Israel memanas setelah tentara Zionis melancarkan invasi ke Gaza pada Oktober 2023.

Turki merupakan salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk invasi dan pendudukan Israel di negara tersebut.

Erdogan bahkan mendeklarasikan hari berkabung nasional pada awal invasi Israel. Di bawah pemerintahannya, Türkiye juga memutuskan hubungan dagang dengan negara Netanyahu.

(isa/bac)