Jakarta, Pahami.id –
Komisi Anggota RI X, Sekali MekahMintalah proses menulis ulang historis Indonesia Dibuka dan tidak ada tulisan sepihak dari sudut pandang pemerintah.
“Kami berharap ada keterbukaan di sana, ada peran dari masyarakat dan sejarah tidak hanya sebagai wilayah yang ditentukan oleh narasi yang disediakan oleh pemerintah atau pemerintah,” pernah dikatakan di UNHA, Sabtu (5/24).
Setelah itu dalam menulis ulang sejarah Indonesia, itu harus diverifikasi dengan benar dari beberapa sumber agar tidak menyebabkan perdebatan di masa depan.
“Tidak ada orang dalam sejarah yang sempurna, tetapi kita harus melihatnya secara proporsional untuk menempatkan negara dengan benar untuk dihormati,” katanya.
Ketika ditanya apakah sejarah 1965 akan berubah, setelah diklaim tidak menyadari hal ini. Menurutnya, banyak orang khawatir bahwa akan ada perbedaan historis dalam proyek penulisan sejarah Indonesia ini.
“Saya tidak tahu lagi, kita melihat bahwa kemudian jelas bahwa banyak orang khawatir bahwa sejarah menulis sepihak oleh negara dapat mengubah fakta, menyangkal fakta dan pada kenyataannya kita harus toleran untuk menghormati mereka yang berkontribusi tetapi tanpa menutup fakta, dan tanpa mengurangi atau membuat kesalahan,” jelasnya.
Dalam menulis ulang sejarah ini, dikatakan bahwa segera setelah pemerintah harus dapat menyajikan fakta -fakta dalam peristiwa tersebut secara proporsional.
“Ada satu bagian yang harus diperhatikan oleh masyarakat.
(mir/vws)