Jakarta, Pahami.id –
Pakistan Dilaporkan menolak permintaan kru pesawat komersial India untuk memasuki area udara untuk menghindari kerusuhan Setelah pesawat terperangkap di tengah badai.
Penerbangan Indigo dari New Delhi ke Srinagar, Kashmir menderita kekacauan parah selama badai tak terduga pada hari Rabu (5/21). Turbulensi memicu kerusakan kecil pada hidung pesawat.
Pesawat itu membawa hampir 200 penumpang, termasuk lima anggota parlemen India.
Video viral menangkap suasana panik di kabin. Para penumpang tampak berteriak dan menangis ketika pesawat bergetar oleh kekacauan.
Meluncurkan The IndependentTerlepas dari kekacauan, pesawat bisa mendarat dengan aman di Srinagar pada pukul 18:30 waktu setempat.
“Ini adalah pengalaman yang hampir mengklaim hidup saya, saya pikir hidup saya sudah berakhir, orang -orang berteriak, berdoa, dan panik,” kata seorang anggota parlemen di pesawat, Sagarika Ghose.
“Ambil topi ke pilot yang membawa kami melewatinya, ketika kami mendarat, kami melihat hidung pesawat meledak,” katanya.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India mengatakan pesawat itu terperangkap dalam hujan lebat dan kerusuhan parah di dekat Pathankot, Punjab yang berbatasan dengan Pakistan.
“Awak penerbangan meminta izin untuk menyimpang ke perbatasan internasional, tetapi ditolak,” kata direktur itu.
“Awak penerbangan kemudian menghubungi Menara Pengawasan Lalu Lintas Lahore (Pakistan) untuk memasuki wilayah udara mereka, tetapi juga ditolak,” tambah mereka.
Menurut laporan tubuh, pesawat awalnya mencoba untuk kembali. Namun, pilot memutuskan untuk mematahkan badai karena dia merasa dekat dengan awan.
“Tidak ada penumpang yang terluka dalam penerbangan. Pemeriksaan pasca -lampu menunjukkan kerusakan pada radom hidung,” kata tubuh itu.
Ilustrasi. Pesawat Indigo didorong ke wilayah udara Pakistan ketika mereka ingin menghindari kerusuhan karena badai. (AFP/Indranil Mukherjee) |
India dan Pakistan telah menutup wilayah udara mereka sendiri untuk pesawat dari masing -masing negara di tengah konflik kedua sejak awal Mei.
Sebagai akibat dari konflik, India harus menutup hampir 20 bandara di sepanjang perbatasan utara dan barat untuk penggunaan komersial.
Konflik dimulai setelah India menyerang tempat persembunyian bagi militan di Pakistan untuk menanggapi pembantaian 26 orang dari wisatawan Hindu dalam serangan militan di Kashmir pada 22 April.
India menuduh Pakistan mendukung teroris yang meluncurkan serangan itu. Namun, Pakistan membantah tuduhan itu dan meminta penyelidikan independen.
Serangan India telah meningkatkan ketegangan sebagai pertempuran ketika kedua belah pihak saling menyerang di sepanjang perbatasan Kashmir. Serangan rudal dan drone juga mengakibatkan lusinan orang terbunuh.
(ASR/ASR)