Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan awal negosiasi dengan kelompok militan Hamas untuk segera melepaskan tebusan yang masih ditahan di Gaza.
Pengumuman itu dibuat sehari setelah Kementerian Pertahanan menyetujui penggerak yang direncanakan sekitar 60.000 cadangan untuk memenangkan benteng terakhir Hamas di Gaza City.
“Saya datang untuk menyetujui Rencana Militer (IDF) dalam mengendalikan kota Gaza dan mengalahkan Hamas,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, meluncurkan AfpJumat (22/22).
“Pada saat yang sama, saya telah memerintahkan negosiasi untuk segera mulai untuk membebaskan semua sandera kami dan mengakhiri perang dengan syarat yang dapat diterima Israel,” katanya.
Mediator telah menunggu beberapa hari untuk menerima tanggapan formal dari Israel atas proposal gencatan senjata terbaru. Sementara itu, Hamas menyetujui rencana itu.
“Saya sangat menghargai komitmen cadangan, dan tentu saja militer biasa, untuk misi penting ini,” kata Netanyahu.
“Kedua hal ini, mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera kami, berjalan di tangan,” katanya.
Israel dan Hamas telah bernegosiasi beberapa kali selama hampir dua tahun konflik, yang menghasilkan dua kali gencatan senjata sementara, di mana beberapa sandera Israel dikeluarkan dengan imbalan tahanan Palestina.
Dari 251 sandera yang diculik dalam serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel Selatan, 49 masih di Gaza, termasuk 27 menurut pasukan Israel.
(DMI/DMI)