Tanjungpinang, Pahami.id –
Nelayan Alami Di Kepulauan Riau, itu tidak nyaman dengan keberadaan seorang nelayan asing Vietnam (KIA) yang bebas menangkap ikan menggunakan pukat pukat di Laut Natuna Utara pada hari Jumat (25/4).
Salah satu nelayan Natuna, Hengki Aboi, mengatakan bahwa keberadaan Kia Vietnam tidak sepuluh, tetapi ratusan kapal bebas ikan di Laut Utara Utara menggunakan peralatan penangkapan ikan yang ramah lingkungan di Indonesia.
Dia meminta agensi dengan tenaga laut untuk berpatroli dan menangkap nelayan asing. Menurutnya, kapal pengintai dari Moh dan Bakamla tidak hanya bersandar di pelabuhan, tetapi harus ada pengawasan di Laut Utara Utara.
“Ini bukan sepuluh, ratusan kapal Vietnam. Jadi, tolong bantu pemerintah sehubungan dengan yang lebih padat, bukan kapal Hanya ramping Di pelabuhan, tetapi tidak ada pekerjaan, “kata Hengki CNNindonesiaJumat (4/25).
Selain itu, ia mengatakan keberadaan ratusan orang asing, mengganggu daerah tangkapan nelayan setempat untuk membuat penangkapan nelayan turun banyak.
Dia juga membandingkan era menteri MOH Susi Pudjiastuti, keselamatan Laut Utara Utara dipertahankan dari kapal ikan asing sehingga penangkapan nelayan setempat meningkat.
“Sekarang penangkapan kami, kembali ke rumah sepuluh hari kerja, kami hanya bisa makan, hanya untuk makan, jadi harap menjadi seperti menteri SUSI pertama, keselamatan kami di laut dijamin, penangkapan kami tumbuh,” katanya.
Secara terpisah, ketua Asosiasi Nelayan Indonesia (HNSI) di Kepulauan Riau, mengatakan distrik itu, meskipun beberapa masa lalu pada hari Senin (4/14), PSDKP dan Bakamla menahan dua unit KIA Vietnam, tetapi nelayan masih bertemu dengan fishries bebas Trawl.
Dia menyerukan peran penegakan pemerintah dan undang -undang di laut untuk menjadi lebih gesit dalam memantau Laut Natuna Utara dari nelayan asing yang melecehkan nelayan setempat.
“Kami berharap peran pemerintah, peran penegakan hukum dalam kasus ini lebih gesit dan lebih aktif, untuk melakukan patroli rutin sehingga kapal dapat ditangkap,” katanya CNNindonesia pada hari Jumat (25/4).
Dia menambahkan bahwa HNSI dari wilayah Kepulauan Riau sering menerima keluhan dari nelayan Natuna untuk keberadaan nelayan asing yang bebas dari ikan di Laut Natuna Utara.
“Meningkatnya, ada Kia Vietnam yang menemukan nelayan Natuna hari ini dan minggu ini,” katanya.
Selain munculnya nelayan asing Vietnam, nelayan Natuna juga mengklaim telah melihat keberadaan kapal perang asing yang disahkan oleh Laut Natuna Utara.
(ARP/WIW)