Berita Menlu AS Sebut Netanyahu Dukung Proposal Gencatan Senjata di Gaza

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung usulan AS untuk membangun jembatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Netanyahu juga disebut-sebut telah menekan Hamas agar menyetujuinya.

Setelah tiga jam melakukan pembicaraan dengan perdana menteri di Yerusalem, Senin (19/8), Blinken mengatakan Netanyahu berjanji Israel akan mengirimkan tim ke pembicaraan yang dijadwalkan berlanjut pekan ini, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar.


“Dalam pertemuan yang sangat konstruktif dengan Perdana Menteri Netanyahu hari ini, dia menegaskan kepada saya bahwa Israel menerima usulan aneksasi. Dia mendukungnya. Kini Hamas wajib melakukan hal yang sama,” kata Blinken kepada wartawan di Tel Aviv, dilansir Antara. AFP.

“Apa yang ingin saya katakan kepada Hamas dan para pemimpinnya adalah, jika Hamas benar-benar peduli terhadap rakyat Palestina yang ingin mereka wakili, maka Hamas akan mengatakan ‘ya’ terhadap perjanjian ini, dan akan berupaya mencapai pemahaman yang jelas tentang cara mengimplementasikannya. . . ., ”kata Blinken.

Hamas telah meminta mediator untuk menerapkan kerangka kerja yang digariskan pada akhir Mei oleh Presiden AS Joe Biden.

Gerakan tersebut mengatakan usulan mediasi tersebut “bereaksi terhadap situasi Netanyahu” dan membuatnya “bertanggung jawab penuh atas menggagalkan upaya mediasi.”

Namun Blinken berkata, “Satu-satunya cara tercepat, terbaik, dan paling efektif untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober dan perang setelahnya adalah dengan menyelesaikan perjanjian ini.”

Blinken mengatakan dia akan melakukan perjalanan pada hari Selasa ke Mesir dan Qatar untuk bertemu dengan para pemimpin kedua negara Arab, yang telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam rencana gencatan senjata.

Dia mengatakan dia berharap untuk mendengar perkembangan terkini dari kedua negara mengenai posisi Hamas dan dia mengecilkan kritik kelompok militan tersebut terhadap proposal pemulihan hubungan tersebut.

“Kami telah melihat pernyataan publik sebelumnya yang tidak sepenuhnya mencerminkan keberadaan Hamas,” kata Blinken.

(pua/pua)