Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah Republik Indonesia tidak akan diam tentang status 87 siswa Indonesia yang terancam dengan menghilangkan kebijakan pemerintah Amerika Serikat Donald Trump.
Kementerian Indonesia warga negara Indonesia Indonesia Judha Nugraha mengatakan bahwa perwakilan Indonesia di Amerika Serikat bersedia memberikan bantuan konsuler kepada siswa Indonesia yang terkena dampak.
“Kementerian Luar Negeri terus memantau pengembangan kebijakan imigrasi AS, termasuk larangan Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing,” kata Judha dalam rilis resmi pada Selasa (5/26).
Judha menambahkan bahwa pemerintah Indonesia juga telah mendirikan komunikasi dengan pemerintah AS tentang kebijakan Trump untuk melarang Harvard untuk menerima siswa asing di kampusnya.
“Pemerintah Indonesia juga menyatakan keprihatinan tentang masalah ini kepada pemerintah AS dan berharap ada solusi yang tidak membahayakan nasib mahasiswa Indonesia di Universitas Harvard,” kata Judha.
“Siswa Indonesia di Amerika Serikat sejauh ini telah memberikan banyak kontribusi penting untuk kemajuan pendidikan dan sains di Amerika Serikat,” katanya.
Pemerintah Trump sebelumnya telah menerapkan kebijakan melarang siswa asing yang mempelajari Harvard melalui Kementerian Keamanan AS. Siswa asing yang telah belajar di sana tahun ini sampai tahun ini terancam oleh diusir atau dipindahkan ke kampus lain.
“Kebijakan ini telah menyebabkan ketidakpastian bagi nasib siswa internasional dari berbagai negara yang belajar di Universitas Harvard, termasuk 87 siswa dari Indonesia,” kata Judha.
“Sambil menunggu proses klaim hukum oleh Universitas Harvard, perwakilan Indonesia di Amerika Serikat telah membangun komunikasi intensif dengan mahasiswa Indonesia di Universitas Harvard dan mendesak mereka untuk tetap tenang,” kata Judha.
(BAC)
