Berita Mengenal Likud, Partai Sayap Kanan Radikal di Balik Agresi Israel

by
Jakarta, Pahami.id

Perang Israel Dan Hamas memasuki babak baru dengan menjalin perjanjian gencatan senjata yang terus diperpanjang dan Qatar sebagai mediator.

Salah satu pihak yang mendapat tekanan perang Israel-Hamas adalah Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel.


Masyarakat Israel protes karena merasa Netanyahu gagal mencegah serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober.

Beberapa mantan Perdana Menteri Israel bahkan mendesak Netanyahu mundur dan digantikan oleh rekannya di partainya, Partai Likud.

Partai Likud dikenal sebagai sayap kanan terbesar Israel dan telah melahirkan tokoh-tokoh penting serta disebut-sebut berada di balik agresi terhadap Palestina.

Meluncurkan Al Jazeera, Partai Likud mempunyai orientasi bahwa Palestina, khususnya Hamas dan masyarakat Arab pada umumnya, merupakan ancaman serius. Selain keyakinan agama yang ekstrem, partai ini kerap berkampanye karena ketakutan terkait masalah keamanan dalam negeri akibat ancaman eksternal.

Kolumnis Haaretz Ari Shavitz seperti dikutip Al Jazeera pernah menulis, impian membangun Israel selalu gagal karena dominasi Partai Likud di negara tersebut.

“Bahkan, mereka sering kali menimbulkan ketakutan pada orang-orang Yahudi bahwa orang-orang Arab akan ‘membuang kami ke laut’. “Partai ini berpegang teguh pada gagasan bahwa rakyat negara ini, sayangnya, tidak lagi percaya pada perdamaian seperti pada tahun 1990an,” tulis Shavitz.

Berikut profil Partai Likud.

Partai Likud merupakan kekuatan dominan di Israel dengan kepemimpinan Perdana Menteri Yitzhak Shamir, Benjamin Netanyahu, Ariel Sharon dan Menachem Begin.

Laporan dari Forum Kebijakan IsraelMenachem Begin pada tahun 1977 berhasil mematahkan monopoli pemilu yang dipegang Partai Buruh selama puluhan tahun.

Partai Likud dibentuk pada bulan September 1973 untuk menantang Partai Buruh Israel, yang telah berkuasa sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

Selama beberapa dekade setelah Begin terpilih sebagai perdana menteri, Likud berganti-ganti dalam pemerintahan dengan membentuk koalisi dengan partai-partai sayap kiri yang lebih kecil, terutama yang berideologi ultra-religius dan nasionalis, dikutip dari Inggris.

Partai-partai yang masuk dalam daftar gabungan atau gabungan tersebut adalah Herut, Partai Liberal, Pusat Independen, Daftar Negara, dan Gerakan Buruh untuk Israel Raya.

Sejak tahun 1988, partai-partai kecil ini melebur menjadi satu partai bernama Partai Likud.

Sejak didirikan, Likud telah mengadopsi prinsip-prinsip kesetaraan sosial, ekonomi pasar bebas, budaya dan pelestarian Yahudi, serta nilai-nilai yang sebagian besar diambil dari ajaran Zeev Jabotinsky, dikutip dari situs resmi Likud.

Nama Partai Likud mulai terkenal ketika Perdana Menteri Begin menandatangani perjanjian damai dengan Mesir. Peristiwa ini mengakibatkan Begin dan Perdana Menteri Mesir Anwar Sadat dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.

Pada masa kepemimpinan Begin, Partai Likud mengibarkan panji pemukiman Yahudi di Yudea, Samaria dan Galilea, serta memperkenalkan Hukum Yerusalem, yang menetapkan status Yerusalem bersatu sebagai ibu kota Negara Israel.

Setelah Begin pensiun sebagai perdana menteri dan pemimpin partai pada tahun 1983, ia digantikan oleh Yitzhak Shamir.

Shamir dikenal karena semangatnya dalam mempromosikan imigrasi Yahudi dari Uni Soviet dan dari Ethiopia dalam Operasi Salomon.

Bersambung di halaman berikutnya…


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);