Makassar, Pahami.id –
Anggota Unit Polisi Layanan Publik (Satpol PP) menderita cedera kepala setelah dipukul oleh lemparan selama bentrokan dengan banyak tindakan yang menolak peningkatan tanah dan pedesaan dan perkotaan (Un) Di kantor Bupati TulangSulawesi Selatan (Sulawesi Selatan).
Bentrokan itu terjadi ketika misa dengan siswa dan masyarakat selamat dari halaman belakang kantor Batu Bupati yang mematahkan pintu.
Sekretaris Satpol PP Bone Andi Awaluddin mengklaim bahwa ada empat anggota yang terpapar lemparan batu.
“Ya, memang benar, ada 4 anggota batu yang dilanda batu sambil mengamankan demonstrasi.
Selain anggota SATPOL PP, dua polisi juga menjadi korban batu selama bentrokan, Aipda Rahmat dan Bripda awal.
“Ada dua petugas polisi yang terluka, staf Brimob Aipda Rahmat di jari dan kantor polisi Bripda adalah luka yang robek di dahi,” kata polisi tulang, Aipda Karman.
Orang -orang bersikeras bahwa mereka tidak menyebar sampai malam karena mereka tidak dapat bertemu Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman.
Polisi akhirnya mendorong siswa dan masyarakat untuk meninggalkan kantor Bupati. Namun, publik bereaksi dengan menghapus petugas, kemudian merespons dengan tembakan gas air mata.
Dalam tindakannya, seribu massa lagi meminta tulang tulang, Andi Asman Sulaiman untuk menghadiri publik. Namun, sampai malam malam tidak ada.
“Kami menolak peningkatan UN-P2 dan meminta pemerintah Regency Tulang untuk segera membatalkan kebijakan, kemudian melepaskan kepala tulang,” kata koordinator tindakan Rafli Fasyah pada hari Selasa (8/19).
Sampai berita itu terungkap, petugas masih diselamatkan di depan Kantor Bupati Tulang dengan sanksi untuk mengharapkan pergerakan massa. Petugas juga terus melepaskan gas air mata di kerumunan orang yang selamat dari jalan Ahmad Yani, Bone.
(mir/dal)