Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 356 orang Pakistan Efek banjir bandang dipicu oleh badai monsun yang melanda beberapa daerah di negara itu.
Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan melaporkan bahwa lebih dari 300 kematian yang dicatat di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, 11 orang di Kashmir yang dikendalikan oleh Pakistan, dan sembilan orang di Gilgit-Baltistan.
Pihak berwenang juga mencatat lima tewas sebagai helikopter pemerintah jatuh selama misi bantuan minggu lalu.
Pakistan, terutama daerah Pegunungan Himalaya, sering dilanda curah hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor dari Juni hingga September. Namun, bencana ini lebih besar dari biasanya.
Penduduk setempat juga mengatakan insiden itu seperti “kebangkitan”. Dia mengatakan tanah itu bergegas karena tenaga air yang besar.
Sampai saat ini, operasi penyelamatan terus berlanjut. Namun, tim penyelamat mengalami hambatan karena cuaca buruk dan bidang yang sulit.
“Hujan deras, tanah longsor di beberapa daerah, dan jalan yang tidak stabil telah menyebabkan tantangan besar dalam distribusi bantuan, terutama dalam mengangkut alat berat dan ambulans,” kata juru bicara Badan Penyelamatan Khyber Pakhtunkhwa Bilal Ahmed Faizi.
Faizi mengatakan penutupan jalan yang membuat petugas perlu berjalan ke beberapa lokasi bencana di daerah terpencil.
“Mereka mencoba mengosongkan para penyintas, tetapi sangat sedikit orang yang bergerak karena kematian saudara laki -laki mereka atau orang -orang terkasih mereka terjebak dalam reruntuhan,” katanya.
Pemerintah Daerah menyatakan Buner Mountains, Bajaur, SWAT, Shangla, Manshra dan Battagram yang terkena dampak daerah bencana.
Departemen Meteorologi juga telah mengeluarkan peringatan hujan deras ke wilayah barat laut Pakistan, dan mendesak masyarakat untuk mengambil “tindakan pencegahan”.
(Isa/DNA)
