Jakarta, Pahami.id —
Maskapai penerbangan dari Australia, Hong Kong, India, Malaysia dan Singapura membatalkan penerbangan dari dan ke Bali akibat letusan tersebut Manusia Gunung Lewotobi.
Maskapai penerbangan Australia Jetstar, Qantas dan Virgin Australia untuk sementara menangguhkan penerbangan ke Bali.
Selain itu, Malaysia Airlines, AirAsia, Indigo dari India, dan Scoot dari Singapura juga membatalkan penerbangannya pada hari ini, Rabu (13/11).
“Abu vulkanik menjadi ancaman besar bagi keselamatan operasional pesawat di sekitar awan vulkanik tersebut,” lapor AFP dari Bali.
Maskapai Hong Kong Cathay Pacific juga membatalkan penerbangan ke Bali untuk hari ini, dan menjadwal ulang rute dari dan ke Bali hingga Kamis (14/11) besok.
“Virgin Australia telah melakukan sejumlah perubahan pada jadwal penerbangannya saat ini, akibat dampak gunung berapi di Indonesia,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan, yang mencantumkan pembatalan penerbangan ke Sydney dan Melbourne.
Sementara itu, Jetstar juga menghentikan sementara penerbangan dari dan ke Bali hingga Kamis malam.
“Akibat abu vulkanik akibat letusan Gunung Lewotobi di Indonesia, saat ini tidak aman untuk mengoperasikan penerbangan dari dan ke Bali,” demikian pernyataan Jetstar.
Malaysia Airlines juga membatalkan enam penerbangan hari ini. Mereka mengatakan akan memantau status gunung berapi tersebut dan memberikan informasi terkini.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, 12 penerbangan domestik dan 22 penerbangan internasional terdampak akibat letusan gunung berapi tersebut.
“Kalau Australia menurut saya dia belum berani. Karena dia yang paling vital, karena melewati kawasan Lewotobi Pria,” kata Syaugi.
Syaugi mengatakan, tidak ada penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki.
Namun maskapai penerbangan di Australia belum berani terbang ke Bali dan mereka pun mencermati laporan Darwin Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) untuk menjamin keselamatan penerbangan dari dan ke bandara dari ancaman abu vulkanik.
Ia juga membenarkan, beberapa maskapai Korea, Singapura, Hongkong, dan India juga sudah membatalkan penerbangan ke Bali, namun itu tidak seberapa karena ada juga yang berani terbang ke Bali.
“Ada, tapi tidak banyak. Tunggu nanti, karena sudah siang dan malam. Apalagi di Australia, kalau mau menunggu nanti malam, karena kebanyakan penerbangan terbang malam hari,” ujarnya.
Ia juga mengatakan dari data, sejak 4 hingga 12 November 2024 terdapat 84 penerbangan yang dibatalkan akibat letusan tersebut dan terbanyak dari Australia.
Gunung Lewotobi Laki meletus pada Senin (4/11). Ada 10 orang yang meninggal akibat kejadian ini.
BNPB mencatat, hingga Sabtu (9/11), sebanyak 11.445 warga memilih mengungsi di sejumlah posko pengungsian di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
Masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat letusan Gunung Lewotobi Laki dan pada sektor 7 km arah Utara-Timur Laut dan 7 km pada sektor Timur Laut.
(kdf/dna)