Berita Mahasiswa Bangladesh Ancam Lanjut Demo, Tuntut PM Hasina Minta Maaf

by


Jakarta, Pahami.id

Murid Bangladesh kembali menyerukan demonstrasi massal, setelah pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina gagal membebaskan para pemimpin protes dan meminta maaf atas kematian selama kerusuhan.

Pekan lalu, mahasiswa berdemonstrasi selama berhari-hari menentang kuota perekrutan pegawai negeri. Peristiwa ini menewaskan 205 orang termasuk beberapa polisi.


Selama demonstrasi tersebut, puluhan pemimpin Mahasiswa Melawan Diskriminasi, kelompok yang mengorganisir protes awal, termasuk di antara ribuan orang yang ditahan oleh polisi.

“Pemerintah terus menunjukkan ketidakpekaan terhadap gerakan kami,” kata Abdul Kader, salah satu koordinator kelompok tersebut.

“Kami menyerukan protes nasional. Kami meminta seluruh warga Bangladesh untuk menunjukkan solidaritas terhadap tuntutan tersebut dan bergabung dengan gerakan kami,” katanya.

Sebelumnya, pimpinan Mahasiswa Anti Diskriminasi berjanji akan melanjutkan aksi unjuk rasa jika polisi tidak membebaskan pimpinannya.

Tuntutan mereka juga mencakup permintaan maaf publik dari Hasina atas kekerasan yang terjadi, pemecatan beberapa menteri, dan pembukaan kembali sekolah dan universitas di seluruh negeri.

Kemarin jaringan internet seluler di Bangladesh pulih setelah 11 hari pemadaman listrik di seluruh negeri akibat kerusuhan.

Protes di Bangladesh dipicu oleh diberlakukannya kembali skema kuota pegawai negeri sipil, yang berjumlah lebih dari setengah kuota, untuk kelompok tertentu.

Saat ini terdapat sekitar 18 juta pemuda Bangladesh yang menganggur. Aturan ini akhirnya mengecewakan para pelajar di tengah krisis lapangan kerja yang parah di negara tersebut.

(Dna)