Jakarta, Pahami.id –
Sekretaris Kebijakan Ekonomi DPP Abdul Rahman Farisi (ARF) menyatakan dukungan untuk strategi Presiden Prabowo Subianto untuk menghadapi dinamika ekonomi global, terutama ancaman dampak Trump.
Menurut ARF, kebijakan pemerintah utama di sektor energi nasional yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia adalah langkah yang efektif dalam memperkuat ekonomi negara.
“Pemerintah Prabowo bereaksi dengan bijak. Kebijakan sektor energi diarahkan untuk memperkuat resistensi ekonomi, dimulai dengan peningkatan keberlanjutan minyak dan gas, penyederhanaan lisensi, untuk mempercepat penurunan minerba.
Efek Trump itu sendiri adalah istilah yang mencerminkan potensi kebijakan perdagangan perlindungan AS di bawah Presiden Donald Trump. ARF mengatakan kebijakan tersebut harus ditemui oleh dua saluran, yaitu negosiasi dan memperkuat struktur ekonomi domestik.
“Presiden Prabowo, yang sedang mempersiapkan tim negosiasi tarif dengan AS adalah keputusan diplomatik, tetapi pada saat yang sama, Indonesia juga telah membangun pertahanan panjang melalui hilir dan memperkuat cadangan devisa,” katanya.
Secara khusus, ARF juga menyoroti kebijakan wajib untuk menghemat ekspor valuta asing di perbankan nasional selama satu tahun. Menurutnya, langkah ini dapat memperkuat cadangan devisa dan mempertahankan stabilitas rupiah.
“Kebijakan ini penting untuk mengurangi tekanan pada rupiah, terutama jika ditambah dengan meningkatkan ekspor barang, mengurangi hasil impor minyak dan gas. Ini akan signifikan dalam mengurangi kebutuhan valuta asing,” katanya.
Dia menganggap bahwa presiden Petunjuk Kebijakan Prabowo sangat terstruktur, jangka pendek melalui diplomasi perdagangan, jangka menengah melalui energi dan makanan hilir, dan panjang melalui transformasi industri.
“Jika ini konsisten, Indonesia tidak hanya akan kuat dalam menghadapi Trump, tetapi juga siap menghadapi kekacauan global lainnya,” kata Arf.
(rea/rir)