Berita KSP Bantah Tudingan Jokowi Ingin Jabat 3 Periode dan Ambil Alih PDIP

by


Jakarta, Pahami.id

Kantor Staf Presiden (KSP) membantah tudingan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode dan ingin memenangkan partai politik tertentu.

Pakar Madya KSP Asep Cuwantoro menyatakan, tidak ada bukti yang mendukung tudingan tersebut.

Tuduhan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Kritikus tidak bisa menghadirkan fakta hukum dan fakta lain untuk membuktikan tuduhan tersebut, kata Asep Cuwantoro dalam kesaksiannya, Jumat (16/8).


Asep menilai tudingan tersebut dilontarkan untuk melemahkan dan menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi. Apalagi, kata dia, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi menjelang akhir masa jabatannya.

“Kami melihat ada upaya sistematis untuk menurunkan standar Presiden Jokowi yang tingkat persetujuannya masih tinggi hingga saat ini,” ujarnya.

Asep mengaku Jokowi tidak akan melakukan apa yang dituduhkan kepadanya. Katanya, semua tudingan tersebut tidak sesuai dengan keyakinan dan budaya Jawa yang dianut Jokowi.

Kedekatannya dengan parpol semata-mata demi kelancaran dan suksesnya program kerja pemerintah, ujarnya.

Pada Rabu (14/8), saat pengumuman calon kepala daerah PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan ada informasi partainya akan diambil alih oleh partai tertentu. Karena itu, dia tidak akan lepas dan akan kembali menjadi Ketua Umum PDIP.

Lantas, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan pernyataan Mega. Hasto mendengar Presiden Jokowi ingin mengambil alih kursi Ketua Umum PDIP dari Megawati.

“Saya sudah sampaikan dalam beberapa diskusi karena ada mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh salah satu menteri di kabinet Pak Jokowi yang menyampaikan keinginan Pak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI, hal itu saya sampaikan ke publik,” kata Hasto. di kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/8).

(mab/tsa)