Jakarta, Pahami.id —
Putra bungsu dari mendiang pendiri Singapura Lee Kuan Yew, Lee Hsien Yang, mengaku sebagai pengungsi Bahasa inggris setelah berdebat dengan saudaranya, Lee Hsien Loong.
Dalam postingan di media sosial pada Selasa (22/10), Lee Hsien Yang mengatakan dirinya telah mencari suaka sejak tahun 2022 karena “serangan” yang dilakukan pemerintah Singapura yang membuat dirinya dan keluarganya berisiko mengalami penganiayaan.
Pemerintah Singapura yang dimaksud adalah saudaranya, Lee Hsien Loong. Lee Hsien Loong masih menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura saat itu.
“Saya mengajukan permohonan perlindungan suaka sebagai upaya terakhir. Saya tetap menjadi warga negara Singapura dan berharap suatu hari bisa kembali ke rumah dengan selamat,” kata Lee.
Lee Hsien Yang mengungkapkan, sebelum meninggalkan Singapura, pemerintah Negara Singa telah melakukan serangkaian penganiayaan terhadap dirinya dan keluarganya, mulai dari mengadili putranya, mengajukan tindakan disipliner terhadap istrinya, dan mengadakan penyelidikan palsu yang selama ini berlangsung. waktu. tahun.
Berdasarkan fakta-fakta ini, Inggris telah menetapkan bahwa saya menghadapi risiko penganiayaan yang wajar dan tidak dapat kembali dengan aman ke Singapura, tulis Lee, seperti dikutip Selat Times.
Pernyataan Lee Hsien Yang menandai babak baru perseteruan dalam keluarga terkemuka Lee Kuan Yew.
Perselisihan antara Lee Hsien Yang dan Lee Hsien Loong adalah mengenai masalah harta warisan mendiang ayah mereka.
Setelah kematian Lee Kuan Yew, nasib rumah keluarga Lee di 38 Oxley Road menjadi perdebatan. Lee Hsien Loong ingin rumahnya tetap utuh. Sementara itu, Lee Hsien Yang menegaskan bahwa rumah tersebut harus dibongkar, sesuai dengan wasiat terakhir mendiang ayah mereka.
Persoalan pembongkaran ini menjadi sumber perselisihan karena tidak disebutkan dalam surat wasiat lainnya. Sebaliknya, itu hanya tercantum dalam surat wasiat terakhir.
Pada tahun 2020, pengadilan Singapura menyatakan bahwa Lee Hsien Yang dan istrinya, Lee Suet Fern, membuat pernyataan palsu selama proses disipliner Fern menyusul penanganannya terhadap pengacara wasiat terakhir Lee Kuan Yew.
Lee Hsien Yang tidak menerima tuduhan tersebut dan mengira saudaranya telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi komite menteri agar menentang klausul pembongkaran rumah dalam surat wasiat terakhir.
Lee Hsien Loong membantah penyalahgunaan kekuasaan.
Terkait pengakuan Lee Hsien Yang pada Selasa, pemerintah Singapura menyatakan tuduhan penganiayaan terhadap dirinya dan keluarganya “tidak berdasar”.
“Peradilan Singapura tidak memihak dan mengambil keputusan secara independen. Itulah sebabnya masyarakat Singapura memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap peradilan,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah juga menambahkan bahwa Lee Hsien Yang dan istrinya bebas kembali ke Singapura tanpa hambatan apa pun.
“Mereka bebas dan selalu bebas untuk kembali ke Singapura,” kata pemerintah dalam pernyataannya, seperti dikutip Saluran NewsAsia.
(isa/bac)