Berita Kompolnas Investigasi Kasus Kapolres Belawan Tembak Remaja Tawuran

by


Jakarta, Pahami.id

Compolnas melakukan penyelidikan kasus menembak Remaja selesai Kepala Polisi Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Santah saat membubarkan perkelahian di Belmera Toll Road, Medan City.

“Jadi, jika kami tidak mendapatkan informasi spesifik tentang kasus ini, kami penting untuk mengunjungi keluarga para korban, kami juga penting untuk mengunjungi keluarga lain, termasuk anak -anak kami atau saudara -saudara kami,” kata Komisaris Kompolik Mochammad Choirul Anam di markas polisi Sumatra Utara, Selasa (6/5).

Choirul Anam mengatakan penyelidikan kasus penembakan oleh polisi diharapkan transparan dan bertanggung jawab.


“Ketika datang ke kasus -kasus tertentu, saya tidak punya apa -apa, maka kita akan sebelum kita kembali ke Jakarta atau lebih baru jika kita bertemu di lapangan, ya kita akan berbicara, tetapi proses ini diharapkan memiliki akuntabilitas dan transparansi,” kata Choirul Anam.

Choirul Anam mengatakan AKBP Oloan Sahaan sementara telah dinonaktifkan dari posisinya. Dia menyambut langkah itu secara positif sehingga penyelidikan diharapkan berjalan dengan baik.

“Kepala polisi dinonaktifkan dari posisinya, menurut saya, itu adalah langkah positif yang sebenarnya, yang juga menjamin bahwa semua proses yang akan kami lakukan kemudian tidak memiliki pengaruh dari kepala polisi dan itu adalah posisinya,” katanya.

Di sisi lain, Choirul Anam menyoroti penembakan yang tak terpisahkan dari masalah sosial yang terjadi di Belawan. Untuk menyelesaikan masalah ini, tidak hanya tugas polisi, tetapi harus melibatkan semua elemen.

“Polisi memiliki batasan, memiliki kekuatan dan sebagainya.

Diketahui bahwa AKBP Oloan Sahaan telah sementara dinonaktifkan setelah menembak dua remaja sambil membubarkan perkelahian yang terjadi di Belmera Road pada hari Minggu (4/5) sekitar pukul 02.00 WIB.

Akibatnya, dua remaja, MS (15) dan B (17) ditembak. Ms menderita luka di perut dan B terluka di tangan. Tapi kamu mati. Meskipun B masih menjalani perawatan.

AKBP Oloan secara singkat menembakkan tembakan peringatan di udara tiga kali. Tetapi kaum muda terlibat dalam perkelahian daripada bubar. Mereka memblokir mobil AKBP Oloan dengan sabit.

Akbp Oloan keluar dari mobil. Pada saat itu, AKBP Oloan mengatakan bahwa orang -orang muda yang bertempur ingin menyerangnya. Dia menembak orang banyak. Kemudian dia menemukan bahwa dua remaja ditembak.

(Fnr/isn)