Berita Komisi I Kecam KKB Tembaki Ketua Komnas HAM Papua

by


Jakarta, Pahami.id

Komisaris I TB Hasanuddin mengutuk insiden kelompok kejahatan bersenjata (Kkb) yang menembak sekelompok ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ayah Frits Ramandey saat mencari mantan Bay Bay Bintuni Rescrim, IPTU Tomi S Marbun telah hilang selama beberapa waktu.

“Ini adalah tindakan yang jelas yang mengancam pekerjaan lembaga -lembaga nasional. Pemerintah harus bertindak secara tegas,” kata Hasanuddin dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (28/4).


Dia mempertimbangkan tindakan yang diambil oleh KKB terhadap ketua Ham Komnas Frits Ramandey untuk melampaui batas karena menyerang pelindung hak asasi manusia.

Selain itu, katanya, Komnas Ham juga menjalani tugas -tugas yang dilindungi dan dipercayakan oleh hukum.

Karena itu, ia berharap pihak berwenang akan memperketat keamanan dan mengambil tindakan tegas terhadap penembakan itu.

“Serangan KKB bukan hanya serangan terhadap individu tersebut, tetapi juga dalam kekuatan negara,” katanya.

“Kami tidak dapat meninggalkan pengulangan ini. Perlindungan staf negara, termasuk Komnas Ham, adalah prioritas,” katanya.

Namun, Hasanuddin mengingatkan semua tindakan yang diambil oleh pihak berwenang terhadap pelaku.

“Tetapi kekerasan bersenjata seperti KKB harus sangat ditentang oleh hukum,” katanya.

Sebelumnya, Fitri mengatakan insiden itu terjadi pada hari Minggu (4/27) di pagi hari. Dia mengatakan pada waktu itu dia pergi ke Sungai Rawara, distrik Moskona, Papua Barat untuk mandi, mencuci, toilet (McK).

Partai yang terlibat dalam pencarian bermaksud untuk beribadah sebelum pencarian dimulai.

“Ini masih pagi dan Minggu, kita perlu beribadah, di mana ada 24 kamp, ​​saya diminta oleh teman -teman untuk memimpin ibadat, pada 6 saya pergi menyusuri sungai untuk MCK, beberapa orang pergi ke sungai,” kata Frits ketika dihubungi pada hari Senin (28/4).

Pada saat itu, ia mengaku telah mengambil video Sungai Swift. Setelah selesai, Frits mengatakan tembakan itu datang dari sungai.

“Kami segera dibombardir, tembakan pertama kami tidak melihat, setelah mereka menembak mereka disuarakan.

Fitri dan empat petugas polisi kemudian berlari untuk melindungi diri mereka sendiri. Jawabannya kemudian dilakukan oleh polisi negara bagian Indonesia di lokasi.

Dia menjelaskan bahwa area pencarian adalah zona merah persimpangan KKB.

“Kami segera melakukan upaya perlindungan kami sendiri, beberapa berbaring, saya melemparkan tubuh lintas, pertama, kedua, dipukuli lagi, ketiga, keempat, kemudian dikembalikan dengan perimeter, brigade seluler dan perlindungan.

(MAb/sfr)