Jakarta, Pahami.id —
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khameneimenyampaikan khotbah setelah salat Jumat di ibu kota Teheran, menggunakan bahasa Arab.
Dalam khotbahnya, Khamenei menyerukan umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu. Ia juga menyebutkan tentang musuh yang mencoba menabur benih perpecahan dan hasutan.
“Mereka adalah musuh yang sama bagi Palestina, Lebanon, Mesir, dan Irak. Mereka adalah musuh rakyat Yaman dan Suriah,” kata Khamenei di hadapan ribuan jamaah yang hadir.
“Kami hanya punya satu musuh,” tambahnya, dikutip Al Jazeera.
Dia menekankan bahwa negara-negara Muslim harus mengenakan “sabuk pertahanan” mulai dari Afghanistan hingga Yaman, dari Iran hingga Gaza dan Lebanon.
Khotbah Jumat yang dipimpin oleh Khamenei merupakan peristiwa yang sangat langka, dan terakhir kali diadakan hampir lima tahun lalu.
Khamenei terakhir kali memimpin salat Jumat pada Januari 2020, setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak, sebagai tanggapan atas serangan yang menewaskan komandan Garda Revolusi Qasem Soleimani.
Khotbah Jumat ini diadakan di Grand Majid Imam Khomenei Mosalla di pusat kota Teheran. Khotbah juga digelar untuk menghormati wafatnya mendiang pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Dalam khotbah publiknya, Khamenei juga terlihat memegang senjata di tangan kirinya,
Pada Selasa (1/10), Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel sebagai respons atas kematian Nasrallah dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Serangan itu juga disinyalir sebagai respons atas pembantaian Israel di Palestina dan Lebanon.
Iran telah memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan maka Teheran akan melancarkan serangan yang lebih brutal. Iran mengklaim serangan hari Selasa itu hanyalah sebagian kecil dari kekuatan penuh Teheran.
(membaca)