Berita Kena Gangguan Jaringan, Antrean Mengular di Bandara Changi Singapura

by


Jakarta, Pahami.id

bandara Changi Singapura terpaksa melakukan proses check-in penumpang secara manual, terdampak pemadaman jaringan besar-besaran yang melanda hampir seluruh sektor bisnis global.

Selat Times mengabarkan, beberapa maskapai penerbangan di bandara Changi, termasuk bagian pencetakan boarding pass, dioperasikan secara manual oleh staf.

Beberapa maskapai tersebut termasuk anak perusahaan Singapore Airlines (SIA) yaitu Scoot, Jetstar, AirAsia, dan Cebu Pacific Air.


Dalam pernyataannya kepada The Straits Times, operator bandara Changi Airport Group (CAG) mengatakan pihaknya memantau situasi dengan cermat.

Bersamaan dengan itu, petugas bandara akan membantu penumpang terutama yang jadwal keberangkatannya berdekatan.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata pernyataan CAG.

Channel News Asia juga memberitakan adanya antrian panjang penumpang yang frustasi akibat terganggunya jaringan internet global.

Berdasarkan postingan di media sosial, pos check-in Scoot di Terminal 1 (T1) Bandara Changi berhenti beroperasi sore ini. Beberapa penumpang yang memiliki mobile boarding pass juga mengeluhkan penolakan untuk naik ke pesawat.

Sistem skuter di Bandara Internasional Taoyuan Taipei, Taiwan dan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, juga tampaknya terkena dampaknya.

Scoot mengatakan pihaknya mengalami gangguan pada sistem pemesanan penerbangan dan proses check-in, yang mengakibatkan beberapa kali penundaan penerbangan.

Pelanggan yang memesan tiket pesawat melalui website dan aplikasi juga mungkin akan mengalami gangguan.

Namun, Scoot bekerja sama dengan vendor untuk memulihkan layanan sesegera mungkin. Pihaknya juga telah mengerahkan lebih banyak staf di konter check-in di Bandara Changi untuk membantu pelanggan.

Saat ini, pelanggan yang berangkat dengan Scoot disarankan untuk tiba di bandara setidaknya tiga jam sebelum waktu keberangkatan, kata maskapai itu dalam pernyataannya.

Gangguan jaringan besar-besaran dilaporkan terjadi di beberapa sektor bisnis di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan Inggris.

Kegagalan Microsoft terkait Windows tampaknya berasal dari masalah dengan perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike.

Pada Jumat (19/7) CrowdStrike mengatakan telah menerima laporan adanya “BSOD pada host Windows”, suatu kondisi yang merujuk pada munculnya layar biru yang menandakan adanya malfungsi sistem pada pengoperasian Windows.

CrowdStrike juga mengaku berupaya mengatasi masalah ini.

Selain Bandara Changi, beberapa bandara di dunia juga mengalami gangguan serupa.

Banyak maskapai penerbangan di Amerika Serikat, Hong Kong, Malaysia, India, dan Australia terpaksa melayani penumpang melalui check-in manual karena masalah jaringan.

(blq/dna)