Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu angkat bicara setelah pembunuhan pemimpin tersebut Hamas Ismail Haniyeh dan komandan Hizbullah Fuad Shukr.
Netanyahu mengaku negaranya siap dengan segala skenario yang harus dihadapi pasca kejadian tersebut. Menurutnya, setiap agresi terhadap Israel harus ada balasannya.
“Rakyat Israel, hari-hari yang penuh tantangan akan datang. Sejak serangan di Beirut, ada ancaman yang terdengar dari segala arah,” kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dilansir Al JazeeraKamis (1/8) dini hari WIB.
“Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu dan bertekad melawan ancaman apa pun. Israel akan menuntut harga yang mahal untuk setiap agresi terhadap kami dari arena mana pun,” lanjut pria berusia 74 tahun itu.
Netanyahu juga mengatakan Israel telah memberikan pukulan berat terhadap proksi Iran selama beberapa hari terakhir, termasuk Hamas dan Hizbullah. Namun, dia tidak menyebut pembunuhan Ismail Haniyeh yang memicu ancaman pembalasan.
Israel menyalahkan Fuad Shukr atas serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki akhir pekan lalu, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja. Penargetan Fuad Shukr merupakan respons terhadap serangan ini.
Komandan Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, sedangkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas di Teheran, saat menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Masoud Pezeshkian pada Rabu (31/7).
Serangan rudal tersebut menewaskan Haniyeh, sebaliknya Israel belum secara resmi mengakui sebagai pelaku penyerangan terhadap pemimpin Hamas yang berada di Teheran.
Setelah kematian Haniyeh, gambar-gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan orang-orang Israel membagikan permen atau makanan lainnya, dan di sebuah supermarket di Yerusalem, sebuah meja berisi kerupuk disiapkan agar pembeli dapat mengambilnya secara gratis di bawah tanda bertuliskan, “Hidup rakyat Israel.” Israel.”
Baik pejabat Israel maupun warga Israel sangat bersemangat merayakan terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Teheran.
(Wow)