Jakarta, Pahami.id –
Covid-19 lagi kasus ‘meledak’ di Hong Kong, CinaDalam empat minggu terakhir.
South China Morning Post melaporkan bahwa total 30 orang meninggal karena lonjakan dalam kasus Covid-19 di Hong Kong meskipun para ahli mengatakan efeknya lebih ringan dari pandemi.
Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mengatakan bahwa pada hari Kamis (5/15) jumlah kasus COVID-19 positif naik 13,7 persen dari 6,2 persen selama empat minggu sejak awal April.
Data diambil dari sampel uji proporsional. Peningkatan itu adalah yang tertinggi selama setahun terakhir, dikutip dari SCMP.
Sampel positif COVID-19 dari hasil tes drainase dan pasien di klinik juga menunjukkan lonjakan jumlah.
“Dengan referensi dari data sebelumnya, kami memperkirakan bahwa penyebaran Covid akan tetap tinggi dalam beberapa minggu ke depan,” kata penjaga pusat kesehatan Hong Kong Edwin Tsui Lok-Kin, yang dikutip dari SCMP.
Kasus 30 orang meninggal dari 81 pasien yang menderita kasus parah COVID-19 di Hong Kong dicatat dalam waktu empat minggu. Tingkat kematian termasuk 65 tahun atau lebih, dengan 90 persen pasien komorbiditas.
Sementara itu, hanya satu orang yang meninggal karena Covid-19 telah menerima vaksin terkemuka dalam empat bulan terakhir.
“Berdasarkan perkiraan dari pusat, di antara usia 65 tahun yang lebih tua, 75 persen dari mereka (yang meninggal) tinggal di panti asuhan dan 90 persen di perumahan tidak menerima vaksin booster.
Profesor Hong Kong University Pediatri dan Ketua Komite Sains untuk Pencegahan Penyakit oleh Vaksin, Lau Yu Lung, dampak individu dan masyarakat tidak seburuk tahun 2023 dan 2024 meskipun jumlah kasus Covid-19 telah menunjukkan peningkatan yang tinggi.
“Sistem pemantauan drainase untuk minggu ke -13 menunjukkan hampir 700 ribu (sampel) dari salinan gen liter.
(BAC)