Jakarta, Pahami.id –
Kantor Jaksa Agung (Lalu) Mencari kantorSritex) terkait dengan kasus korupsi menyediakan fasilitas kredit dari perbankan.
Kepala Pusat Informasi untuk Jaksa Agung Harli Siregar mengatakan pencarian itu dilakukan oleh para penyelidik di kantor Sritex, Sukoharjo, solo, Jawa Tengah.
“Hari ini, Selasa, 1 Juli 2025, tim investigasi di Pilatus telah mencari di kantor PT Sri Rei Isman,” katanya kepada wartawan.
Namun, Harli tidak menjelaskan lebih lanjut bukti yang ditemukan oleh penyelidik. Dia hanya mengatakan proses pencarian masih berlangsung.
“Sampai saat ini proses pencarian masih berlangsung. Pencarian sedang dilakukan untuk tujuan investigasi,” katanya.
Sebelumnya, ia juga menyita uang tunai RP2 miliar dari tempat tinggal Pt Sritex Iwan Kurnia Lukminto.
Harli mengatakan kejang itu dilakukan setelah pencarian di kediaman Iwan di Surakarta, Jawa Tengah pada hari Senin (6/30) kemarin.
Dalam hal ini, kantor jaksa agung telah menyebutkan tiga orang sebagai tersangka terkait dengan tuduhan korupsi dalam memberikan kredit dari bank kepada Pt Sritex.
Tiga tersangka adalah mantan direktur pelaksana Pt Sritex Iwan Setiawan Lukminto; Direktur DKI Bank 2020, Zainuddin Mappa; dan Divisi Komersial BJB Bank dan Bank Corporation untuk tahun 2020, Dicky Syahbandinata.
Direktur Investigasi Jaksa Agung dari Undang -Undang Kejahatan Khusus Abdul Qohar mengatakan kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp692 miliar.
Qohar mengatakan nilai kerugian sesuai dengan jumlah kredit dari bank DKI dan bank BJB yang harus digunakan sebagai modal kerja. Dia menjelaskan bahwa uang kredit yang akan digunakan untuk modal kerja sebenarnya digunakan untuk melunasi hutang dan membeli aset yang tidak produktif.
“Itu tidak sesuai dengan nominasi yang tepat, yang merupakan modal modal tetapi disalahgunakan untuk melunasi hutang dan membeli aset yang tidak produktif,” katanya.
(TFQ/WIS)