Berita Junta Militer Deklarasi Berkabung Sepekan Usai Gempa Dahsyat Myanmar

by


Jakarta, Pahami.id

Junta militer Myanmar dinyatakan periode berkabung seminggu pada hari Senin (31/3) setelah gempa bumi Kuat dengan besarnya 7.7 mengguncang negara Asia Tenggara ini.

Dalam sebuah pernyataan resmi, junta juga menyatakan bahwa bendera nasional akan dikibarkan setengah pilar hingga 6 April.

“Untuk bersimpati dengan kehidupan yang hilang dan merusak gempa bumi,” kata pernyataan Junta, mengutip Afp.


Pengumuman itu muncul ketika upaya penyelamatan di Mandalay menolak. Kota ini adalah daerah yang paling terpengaruh yang terkena dampak gempa bumi.

Kepala Administrator Masjid Sajja Utara di Mandala Aung Myint Hussein mengungkapkan situasi di sana.

“Situasinya sangat buruk sehingga sulit untuk mengatakan apa yang terjadi,” kata Aung Myint.

Myanmar dipukul oleh gempa bumi yang mengerikan pada Jumat sore. Efek dari bencana ini, sekitar 1.700 tewas, 300 masih hilang, dan 3.400 terluka.

Juru Bicara Junta Angkatan Darat Zaw Min Tun mengakui bahwa pencarian para korban berlanjut.

“Kami mencoba dan memberikan perawatan kepada yang terluka dan menemukan orang yang hilang,” kata Zaw Min Tun dalam rilis formal.

Junta menggulingkan pemerintahan yang sah pada tahun 2021. Selama keputusan itu, mereka menangkap dan membunuh siapa pun yang berjuang melawan kekuasaan.

Junta juga membatasi akses internet, jurnalis, dan bahkan bantuan kemanusiaan kepada publik di Myanmar.

Namun, pada hari gempa bumi, kepala junta mencari bantuan asing, panggilan yang sangat langka.

Gempa bumi di Myanmar juga dirasakan di Thailand. Di sana, sekitar 2.000 bangunan rusak dan 18 meninggal.

(NSA/DAL)