Berita Jumlah Anak Meninggal Akibat Kurang Gizi di Gaza Jadi 10 Orang

by


Jakarta, Pahami.id

Jumlah anak yang meninggal di Gaza akibat gizi buruk dan dehidrasi terus meningkat. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan empat anak lagi meninggal dalam situasi ini pada Jumat (1/3).

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Quda, seperti dilansir AFP, mengungkapkan empat kematian tersebut terjadi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara. Angka tersebut juga menjadikan jumlah kematian akibat gizi buruk menjadi 10 anak.


Sebelum pengumuman terbaru, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA Jens Laerke mengatakan “epidemi kelaparan tidak bisa dihindari” di Gaza jika situasinya tidak berubah.

Ini merupakan peringatan yang kesekian kalinya sejak Israel terus mengebom Gaza dan tidak membuka akses bantuan lebih lanjut ke sana. Banyak negara yang mencoba mengirim melalui udara, namun dikatakan masih jauh dari cukup.

“Ketika kelaparan diumumkan, banyak orang sudah terlambat,” kata Jens Laerke.

[Gambas:Video CNN]

Perhatian global tertuju pada situasi kemanusiaan di Gaza pada Kamis (29/2). Lebih dari 100 orang tewas ketika warga Palestina berbaris untuk mengumpulkan bantuan yang akhirnya tiba.

Namun, pasukan Israel melepaskan tembakan ketika warga sipil Palestina berebut pasokan makanan. Israel akhirnya mengaku menembak sejumlah besar warga Palestina yang sedang antri meski membantahnya.

Awalnya Israel menyatakan sekitar 112 warga Palestina tewas akibat tertindas dan terjadi kerusuhan dalam pendistribusian bantuan. Menurut sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya, mereka mengakui bahwa penembakan itu terjadi di dekat “koridor kemanusiaan” yang sedang dibangun di Gaza selatan.

Para pemimpin dunia pada Jumat (1/3) menyerukan penyelidikan atas kematian massal tersebut dan gencatan senjata.

Presiden AS Joe Biden pada hari yang sama mengatakan negaranya akan mulai mengirimkan pasokan bantuan ke Gaza melalui udara, menyusul banyak negara yang sudah melakukannya.

Militer beberapa negara telah mengirimkan pasokan bantuan melalui udara karena sebagian besar konvoi bantuan darat dihentikan. Jadi, bantuan itu dikirim ke Gaza dengan parasut.

Yordania telah melakukan banyak operasi serupa sejak pecahnya perang pada tanggal 7 Oktober, dengan dukungan dari negara-negara lain, termasuk Inggris, Perancis dan Belanda.

Mesir juga mengirimkan beberapa pesawat militer dalam serangan udara pada hari Kamis bersama dengan Uni Emirat Arab.

Korban jiwa, terutama warga sipil, terus menurun dalam hampir lima bulan terakhir. Hal ini dimulai dengan serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil.

Namun, serangan balasan Israel untuk melenyapkan Hamas kini telah menewaskan sedikitnya 30.228 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza.

(AFP/Kris)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);