Berita Janggal Kebakaran 7 Apartemen Hong Kong hingga Israel Ajak Yahudi RI

by
Berita Janggal Kebakaran 7 Apartemen Hong Kong hingga Israel Ajak Yahudi RI

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Petugas pemadam kebakaran menggambarkan sejumlah kejanggalan dalam kebakaran tujuh apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Utara HongkongRabu (26/11).

Kabar lainnya, poin-poin dalam Rencana Perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih berpotensi membuat perundingan kembali terhenti.

Berikut beberapa berita 24 jam terakhir yang dirangkum Kias Internasional pagi ini.


Departemen Pemadam Kebakaran mengungkap kejanggalan dalam kebakaran di gedung apartemen 7 Hong Kong

Kebakaran kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Utara, yang berlangsung selama 10 jam pada Rabu (26/11) menewaskan 36 orang dan menyebabkan 279 lainnya hilang.

Penyebab kebakaran yang begitu cepat meluas dan menjalar ke beberapa gedung apartemen tetangganya belum diketahui secara pasti dan akan menjadi fokus penyelidikan.

Namun, pihak pemadam kebakaran sebelumnya memperingatkan adanya kejanggalan dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Dikutip AFPKebakaran yang terjadi pada sore hari dan terus berkobar pada malam itu adalah salah satu yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir di Hong Kong, wilayah yang memiliki beberapa blok apartemen tertinggi dan terpadat di dunia.

Tak hanya Yahudi India, Yahudi Tondano Ri pun diajak pindah ke Israel

Tak hanya komunitas Yahudi India di Bnei Menashe, komunitas Yahudi di Tondano, Sulawesi Utara, Indonesia pun diajak pindah ke Israel.

Pemimpin komunitas Yahudi di Tondano Rabbi Yaakov Baruch menceritakan tentang undangan tersebut.

Tawaran itu ada tapi tidak resmi, hanya tidak resmi, kata Yaakov melalui pesan singkat, saat dihubungi Cnnindonesia.com, Rabu (26/11).

3 poin Proposal Rusia-Ukraina Trump bisa terhenti lagi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim pencapaian luar biasa yang dicapai pasukannya dalam mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan keyakinannya yang tinggi setelah pembicaraan Ukraina yang sangat positif di Jenewa akhir pekan lalu.

“Segalanya masih sulit diselesaikan,” kata Rubio, seperti dikutip CNN.

(ISA/RDS/BAC)