Berita Isu Ekonomi hingga Agresi di Gaza

by

Jakarta, Pahami.id

Debat presiden pertama Amerika Serikat 2024, antara Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik, berlangsung pada Kamis (27/6) pukul 20.00 waktu AS.

Kedua kandidat saling bersaing dalam beberapa topik, mulai dari isu ekonomi hingga politik di AS.

Pertarungan ide antara keduanya berlangsung sengit, namun berjalan lancar sesuai aturan yang ditetapkan CNN Atlanta sebagai penyelenggara.


Berikut isi debat capres AS Biden vs Trump yang dirangkum CNNIndonesia.com.

Masalah Ekonomi

Di bidang ekonomi, moderator mengangkat beberapa topik mengenai tingkat inflasi di AS, laporan tingkat lapangan kerja dan pengangguran, serta meningkatnya utang Paman Sam.

Menanggapi beberapa pernyataan moderator, Presiden AS ke-46 Joe Biden menyatakan bahwa perekonomian AS telah tumbuh pesat pada masa kepemimpinannya.

Biden juga yakin masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan jika ia terpilih kembali untuk terus menjalankan kepemimpinan.

Sebaliknya, Trump mengklaim perekonomian AS sedang mengalami penurunan dan “dalam kekacauan”.

Presiden ke-45 itu juga menilai, pertumbuhan lapangan kerja di era Biden merupakan hasil dari “pantulan” setelahnya menutup dan memblokir akibat pandemi COVID-19 yang menghancurkan perekonomian AS.

Selain itu, Biden juga mengatakan bahwa perlambatan ekonomi pemerintahan Trump turut berkontribusi terhadap lonjakan inflasi selama masa jabatannya. Trump dengan cepat merespons dengan mengatakan dia “hampir tidak mewarisi inflasi,” seperti dikutip CNN.

Masalah aborsi

Kebijakan legalisasi aborsi saat ini menimbulkan konflik di masyarakat AS.

Salah satu topik yang disorot moderator dalam debat perdana ini adalah kasus Roe vs. Wade terkait keputusan Mahkamah Agung AS mengenai perlindungan ibu hamil dari melakukan aborsi.

Sebagai kandidat pertama yang diberi kesempatan berkomentar, Trump mengatakan dia tidak akan membatasi aborsi jika terpilih sebagai presiden AS. Trump juga setuju dengan keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini terkait penggunaan pil aborsi.

Namun, pernyataan Trump bertolak belakang dengan apa yang ia sampaikan pada November lalu, saat serangkaian kampanye tentang pembatasan akses terhadap aborsi.

Berbeda dengan Trump, Biden menilai pernyataan Trump yang menempatkan isu aborsi sebagai kekuasaan negara adalah hal yang buruk.

Dia kemudian memperingatkan agar beberapa negara bagian AS tidak mendekriminalisasi aborsi.

“Gagasan bahwa negara dapat melakukan hal ini seperti mengatakan kita akan mengembalikan hak-hak sipil kepada negara bagian,” kata Biden.

Krisis perbatasan

Isu imigrasi menjadi topik utama dalam perdebatan hari ini. Moderator juga menanyakan beberapa pertanyaan mengenai krisis perbatasan yang sering terjadi di Amerika.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah bekerja keras untuk mencapai kesepakatan perbatasan bipartisan dengan Kongres. Ia juga mengkritik tindakan Trump terkait kebijakan imigrasi pada masa kepemimpinannya.

“Kita berada dalam situasi di mana ketika dia menjadi presiden, dia mengambil – memisahkan – bayi dari ibu mereka, memasukkan mereka ke dalam kandang, memastikan bahwa mereka adalah keluarga yang terpisah. Itu bukan cara yang benar,” kata Biden.

Lanjutkan ke halaman berikutnya…