Berita Iran Buka Opsi Dialog dengan AS soal Kelanjutan Program Nuklir

by


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin tertinggi IranAyatollah Ali Khamenei, disebut-sebut telah membuka pintu perundingan baru Amerika Serikat mengenai pengembangan program nuklir.

Hal ini disampaikan Khamenei untuk memberikan arahan dan “garis merah” pada kepemimpinan Iran di bawah presiden baru, Masoud Pezeshkian.


Ia kembali menegaskan bahwa AS adalah musuh yang tidak bisa dipercaya.

Namun, masih belum jelas seberapa besar ruang yang dimiliki Presiden Pezeshkian untuk bermanuver, terutama di tengah memanasnya situasi di Timur Tengah.

“Kami tidak harus menaruh harapan pada musuh. Untuk rencana kami, kami tidak bisa menunggu persetujuan musuh,” kata Khamenei dalam pernyataan video.

“Tidak bertentangan melawan musuh yang sama di beberapa tempat, tidak ada kendala,” tambahnya, dilansir Arab News.

Ia juga memperingatkan Kabinet Pezeshkian untuk tidak “mempercayai musuh”.

Sejauh ini Departemen Luar Negeri AS belum mengomentari pernyataan Khamenei tersebut. Namun, sumber mengatakan ada pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS dalam beberapa tahun terakhir, yang dimediasi oleh Oman dan Qatar.

Sejak runtuhnya Kesepakatan Nuklir Iran pada tahun 2015, Teheran telah mengabaikan semua batasan pengayaan nuklir dan memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen. Untuk menjadi senjata, pengayaan uranium harus mencapai tingkat 90 persen.

Pilihan untuk membuka dialog Iran-AS terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan Israel menyusul kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. AS mengirim kapal induk ke kawasan Timur Tengah, untuk mencegah Iran melakukan pembalasan terhadap Israel.

(DNA/DNA)