Jakarta, Pahami.id –
Menteri Pertahanan (Menteri Pertahanan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia menyiapkan 20 ribu prajurit TNI yang akan dikirim sebagai pasukan penjaga perdamaian di Gaza, Palestina.
Dia menjelaskan, persiapan TNI sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Pasukan yang diberikan adalah prajurit dengan spesifikasi kesehatan dan konstruksi.
Oleh karena itu, menurutnya, sebaiknya kita sediakan maksimal 20.000 prajurit, tapi spesifikasinya untuk kesehatan dan konstruksi, kata Sjafrie usai bertemu dengan Kepala Staf Gabungan TNI Angkatan Bersenjata Yordania, pilot umum Yousef Ahmed al-Hunaity di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (14/11).
Ia menjelaskan, ada dua opsi pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Gaza. Pertama, di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua, berdasarkan perjanjian organisasi internasional yang diprakarsai oleh Presiden Amerika Serikat.
“Hal ini memerlukan pembahasan yang tentunya tidak akan dilakukan dalam waktu singkat, namun memerlukan kesepakatan bersama. Bagi Indonesia, kita semua akan terlibat untuk mendukungnya jika semua negara yang sudah menyetujui keterlibatan Indonesia, khususnya bagi negara-negara Arab yaitu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Emirates,” kata Sjafrie.
Sjafrie mengatakan, dalam pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yordania, terdapat pembahasan mengenai pembentukan komite kerja sama untuk bertukar informasi intelijen mengenai situasi di Gaza.
“Kami membentuk komite kerja sama untuk bertukar informasi. Kami melihat Yordania sangat dekat dengan situasi di Gaza, sehingga kami memutuskan untuk memperbarui laporan intelijen tentang situasi di Gaza melalui Yordania, tentu saja melalui annex pertahanan,” kata Sjafrie.
Sjafrie mengatakan Indonesia sedang mempersiapkan calon Atase Pertahanan di Yordania. Saat ini Indonesia hanya memiliki petugas penghubung atau liaison officer.
“Yordania juga akan menempatkan atase pertahanannya di Jakarta.
(kamu/ugo)

