Berita Ijazah Jokowi Asli, Penyelidikan Kasus Disetop

by


Jakarta, Pahami.id

Polisi Investigasi Kejahatan Memastikan validitas Diploma Presiden ke -7 Joko Widodo setelah melakukan serangkaian investigasi dan tes forensik.

Kepastian ini disampaikan setelah tim investigasi diselesaikan oleh diploma jokowi dari dasar ke perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengikuti laporan dari para sarjana dan tim pertahanan aktivis (TPUA) yang menuduh Jokowi menggunakan diploma palsu.

Direktur Kriminal Kejahatan (Direktur) Investigasi Pidana Jenderal Brigadir Djandhani Rahardjo Puro menjelaskan bahwa tim investigasi telah melakukan tes perbandingan diploma Jokowi dengan diploma yang dimiliki oleh tiga teman sekelas di UGM Fakultas Kehutanan. Akibatnya, semua elemen dalam diploma menunjukkan kesamaan yang sama.


Kami melakukan tes banding, yang telah diuji adalah semua diploma asli. Perbandingannya adalah ijazah asli dengan teman sekelasnya (Jokowi) dari perbandingan ini bahwa hasilnya sama.

DJUhandhani mengatakan partainya telah menerima dokumen asli Diploma Kehutanan atas nama Joko Widodo dengan nomor 1120.

Tes laboratorium dilakukan oleh tim dari laboratorium forensik (LabFor) dengan membandingkan berbagai aspek dokumen, seperti bahan kertas, keselamatan kertas, teknik pencetakan, tinta, tulisan tangan, stamping, dengan tanda tangan Dean dan Kanselir.

“Dari para peneliti, bukti dan perbandingannya sama atau berasal dari produk yang sama,” katanya.

Investigasi juga dilakukan di Diploma Sekolah Menengah Jokowi. Bareskrim menyatakan bahwa diploma telah terbukti asli setelah menjalani dokumen, arsip, dan saksi yang relevan. Tim investigasi juga menemukan bahwa Jokowi telah memenuhi semua persyaratan kelulusan di Fakultas Kehutanan UGM. Selain itu, polisi juga menerbitkan beberapa foto Jokowi College sebagai bagian dari penyelidikan.

Dengan penemuan ini, penyelidikan kriminal menyimpulkan bahwa tidak ada unsur kriminal dalam kasus ini dan secara resmi berhenti menyelidiki tuduhan diploma palsu Jokowi.

“Pertama -tama mereka menyampaikan Dumas, kewajiban untuk menyelidiki, tetapi dari keluhan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada kejahatan, kasus ini dihentikan menyelidiki,” kata DjiHandhani.

DJUhandhani menambahkan bahwa fakta -fakta yang terkandung dalam proses investigasi telah menunjukkan validitas dokumen pendidikan Jokowi dari sekolah ke perguruan tinggi.

“Apa yang telah kami katakan sebelumnya, kami akan melakukan kepastian hukum, apa kepastian hukum? Seperti yang dinyatakan ketika dibebaskan bahwa tidak ada atau tidak ada peristiwa kriminal,” katanya.

DJUhandhani juga menekankan bahwa para penyelidik telah menguji validitas dokumen yang diajukan oleh Jokowi di Labfor setelah Jokowi menyatakan kesediaannya untuk membuka dokumen jika diperlukan dalam proses hukum.

“Kami telah menampilkan ini (diploma) ketika kami menerima pengajuan, maka telah diuji di LabFor.

Jokowi telah diperiksa oleh penyelidik kejahatan polisi tentang laporan tentang tuduhan penggunaan diploma palsu. Dalam pemeriksaan satu jam, Jokowi mengaku menjawab 22 pertanyaan dari penyelidik dari Direktorat Kejahatan Umum.

“Ada 22 pertanyaan yang diajukan, ya di sekitar diploma, dari sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah menengah, ke universitas,” kata Jokowi.

Investigasi dugaan ini telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Laporan awal diterbitkan oleh Ketua TPUA Egi Sudjana, pada 9 Desember 2024. Laporan itu kemudian diterima sebagai laporan informasi dengan: LI/39/IV/Res.1.24/2025/Direktorat Kejahatan Publik, tertanggal 9 April 2025.

“Oleh karena itu, investigasi dari penentuan krim bares dari Polandia. Sangat mudah untuk menjawab polemik yang telah terjadi di masyarakat tentang diploma yang dimiliki oleh Mr. Jokowi,” kata Djehandhani.

(FRA/KAY/FRA)