Jakarta, Pahami.id –
Seorang ibu dan anak Dua tahun, korban serangan dengan menghancurkan mobil, meninggal setelah perawatan di rumah sakit pada hari Sabtu (2/15).
Dua hari yang lalu, seorang imigran secara tidak sengaja memecahkan mobilnya ke kerumunan di Munich City, Jerman, yang menyebabkan 37 lainnya terluka.
“Sayangnya, kita perlu mengkonfirmasi kematian seorang putra dua tahun dan ibunya yang berusia 37 tahun hari ini,” kata juru bicara kepolisian Ludwig Waldinger, yang dikutip mengatakan seperti itu Afp.
Seorang pria Afghanistan 24 tahun yang ditangkap ditangkap karena dicurigai secara tidak sengaja merusak mobil ke demonstrasi serikat pekerja Kamis lalu.
Polisi mengatakan para pencari suaka, yang diidentifikasi oleh media Jerman sebagai Farhad n, mungkin memiliki motif ekstremis Islam untuk serangan itu.
Setelah insiden itu, tersangka mengatakan kata “Allahu Akbar” kepada petugas polisi dan juga berdoa, kata jaksa penuntut Gabriele Tilmann pada hari Jumat.
Serangan terjadi oleh Jerman ke pemilihan untuk pemilihan 23 Februari.
Kanselir Olaf Scholz mengatakan dalam sebuah pesan di X bahwa ia “sangat terkejut dan sedih dengan kematian seorang anak dan seorang wanita yang meninggal karena luka -luka mereka setelah serangan terhadap Munich”.
“Tidak mungkin untuk memahami apa yang dialami para korban para korban, saya menyampaikan belasungkawa kepada mereka, negara ini sedih oleh mereka.”
Sebelumnya seorang pengemudi mobil di kota Munich, Jerman, sengaja menabrak kerumunan. Polisi mengatakan bahwa tersangka pengemudi mobil adalah seorang imigran Afghanistan yang berusaha mendapatkan suaka politik di Jerman.
Insiden itu terjadi hanya dua bulan setelah truk menabrak kerumunan selama perayaan Natal dan Tahun Baru di Pasar Kota Magdeburg, Jerman. Insiden itu menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 200 orang.
(AFP/FRA)