Kupang, Pahami.id —
Memberikan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Kupang, NTT mulai diterapkan pada Senin (6/1). Terdapat 12 sekolah di Kabupaten Kupang yang menerima alokasi MBG dari SPPG Noelbaki di Kecamatan Kupang Tengah pada hari pertama penyaluran.
Menurut Perwira Bagian Teritorial (Pasiter) Kodem 1604 Kupang, Kapten Inf. Sudirman, 12 sekolah tersebut terdiri dari delapan sekolah dasar (SD), dua sekolah menengah pertama (SMP), satu sekolah menengah pertama (SMA), dan satu taman kanak-kanak (TK).
“Jumlah penerima makanan bergizi gratis hari ini sebanyak 3.240 orang untuk 12 sekolah,” kata Sudirman.
Dari delapan SD penerima MBG pada hari pertama, salah satunya adalah SD Inpres Noelbaki di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Berdasarkan pemantauan CNNIndonesia.commobil boks pengangkut MBG untuk ratusan siswa SD Inpres Noelbaki tiba sekitar pukul 09.05 WITA. SD Inpres Noelbaki merupakan sekolah terdekat dengan SPPG Noelbaki, hanya berjarak sekitar 300 meter.
Kepala SD Inpres Noelbaki, Novi Adriana Riwu menjelaskan, siswa di sekolahnya berjumlah 591 orang dan telah menerima bantuan makanan bergizi gratis sebanyak 591 dus.
“Jumlahnya (siswa) 591 orang, dan sekarang makanan yang sama juga ada 591 (kotak). Sesuai,” kata Novi.
Pukul 09.30 WITA, makanan yang ditempatkan dalam wadah stainless berbentuk persegi dibagikan oleh wali kelas kepada siswa. Setiap siswa mendapat satu kotak berisi nasi, potongan ayam goreng, sayur mayur, tahu, dan pisang.
Dikatakannya, program MBG sangat bermanfaat bagi siswa, karena selain memberikan nutrisi juga dapat membantu anak-anak yang tidak sarapan sebelum berangkat sekolah.
“Orang tua siswa di sini sebagian besar adalah petani dan nelayan, sehingga anak-anak cukup kesulitan untuk sarapan,” kata Novi.
“Di Noelbaki (SD) hanya sekitar 10 persen anak yang sarapan saat berangkat sekolah, sisanya tidak,” imbuhnya.
Novi mengatakan, program MBG juga mengurangi siswa yang membeli jajanan yang belum pasti kandungan gizinya. Orang tua disebut bisa mengurangi uang jajan anaknya karena siswa diberikan makan gratis pada pukul 10.
Siswa mulai mengonsumsi makanan bergizi pada pukul 10.00 WITA, sebagian besar makan dengan tangan tanpa sendok dan garpu. Ternyata tidak ada air minum yang diminum setelah makan.
Novi berdalih pihak sekolah tidak mendapat pemberitahuan terlebih dahulu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang sehingga anak-anak tidak diinstruksikan membawa sendok, garpu, dan air minum dari rumah.
“Ini hari pertama masuk sekolah, dan kita belum tahu apakah program makan bergizi yang dicanangkan Presiden akan dimulai hari ini,” ujarnya.
Novi berharap program MBG ini benar-benar dapat terus eksis guna membantu anak-anak dari kelompok masyarakat kurang mampu mendapatkan makanan bergizi.
Perwakilan lembaga gizi yang ditunjuk untuk memantau kadar gizi di SPPG Noelbaki, Kristoforus, dan PIC dari SPPG Noelbaki, Margaretha Riwu, tidak bersedia diwawancara.
“Maaf, kami tidak diperbolehkan memberi keterangan,” kata keduanya.
Media tidak diperbolehkan memasuki area SPPG Noelbaki oleh petugas keamanan tanpa alasan yang jelas. Media tidak diperkenankan masuk ketika berada di depan pintu besi menuju halaman dapur tempat penyajian makanan.
Nanti bisa langsung ke sekolah, kata Marselino de Jesus yang mengaku sebagai petugas keamanan di lokasi.
Dari 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, hanya Kabupaten Kupang yang sudah mulai melaksanakan penyaluran pada hari pertama program MBG.
Di Kabupaten Kupang, baru 12 sekolah di Kabupaten Kupang Tengah yang menerima bantuan tersebut, sementara sebagian lainnya belum bisa menikmati program pemerintah pusat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, total SPPG di NTT sebanyak 749 titik. Namun yang baru beroperasi hanyalah SPPG Noelbaki di Kabupaten Kupang dan belum diketahui distribusi SPPG secara pasti.
(eli/fea)