Berita Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas

by
Berita Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas


Jakarta, Pahami.id

Milisi Hamas Membela serangannya terhadap Israel 7 Oktober 2023 setelah dikritik oleh presiden Palestina Mahmoud Abbas Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB (PBB) pada hari Kamis (9/25).

Serangan yang dipertimbangkan oleh Abbas tidak mewakili negara Palestina telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dengan lusinan orang lain yang telah menjadi sandera Hamas hingga hari ini. Namun, serangan itu juga telah menjadi kolektor intrusi brutal Israel terhadap Jalur Gaza yang dilabeli oleh PBB sebagai pembunuhan massal dan sampai hari ini menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina.


Petugas senior Hamas dari serangan Israel terhadap Qatar, Ghazi Hamad, mengatakan bahwa serangan 7 Oktober adalah “momen emas” yang membuka mata dunia pada kekejaman Israel terhadap Palestina.

“Apakah Anda tahu manfaat dari acara 7 Oktober? CNN.

“Saya pikir ini adalah waktu keemasan bagi dunia untuk mengubah sejarah,” katanya.

Kapan CNN Meminta tanggapan terhadap puluhan ribu orang yang meninggal karena Hamas vs Israel di Gaza, Hamad setuju bahwa ada penderitaan oleh Palestina.

Namun, ia mengakui bahwa Hamas tidak punya pilihan selain memperjuangkan hak -hak mereka.

“Saya tahu pembayarannya sangat mahal, tetapi izinkan saya bertanya lagi, apakah kita punya pilihan?” katanya.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel untuk membunuh 1.200 orang di negara Zionis. Sebanyak 250 orang juga ditangkap dalam insiden itu.

Serangan itu dijawab ke Israel dengan meluncurkan invasi brutal dari Gaza Strip, yang menewaskan lebih dari 65.400 orang hingga saat ini. Mayoritas korban adalah anak -anak dan wanita.

Pihak berwenang Palestina sebagai pemerintah yang sah telah mengkonfirmasi bahwa tindakan Hamas tidak terkait dengan negara Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan itu pada 7 Oktober dan mengatakan bahwa Hamas tidak punya hak atas negara Palestina.

Pernyataan Abbas disampaikan ketika ia berpidato online di Sesi Majelis Umum PBB pada hari Kamis (9/25). Di Sekolah Menengah ke -80, beberapa negara Barat telah mengumumkan pengakuan negara -negara Palestina, selangkah yang disambut oleh Abbas.

Dalam wawancara yang sama, CNN juga punya waktu untuk bertanya tentang tahanan yang menurut Israel telah menjadi hamas sebagai Perisai Manusia. Hamad membantah tuduhan itu dan bersikeras bahwa tahanan diperlakukan dengan baik “menurut ajaran Islam”.

Pada kesempatan itu, Hamad juga menanggapi permintaan internasional sehingga kelompok militernya tidak akan lagi memegang senjata. Menurutnya, semua peralatan militer Hamas akan diserahkan kepada tentara Palestina ketika negara Palestina secara resmi didirikan.

Namun, Hamad mengatakan bahwa penyerahan senjata tidak berarti Hamas tersebar. Hamas, katanya, harus terus ada di Palestina.

Saat ini, Hamas akan terus dipersenjatai karena tidak akan menyerah sampai Palestina benar -benar gratis.

(BLQ/RDS)