Berita Gus Yahya Ragu Surat Pemberhentian Diteken Rais Aam PBNU

by
Berita Gus Yahya Ragu Surat Pemberhentian Diteken Rais Aam PBNU


Jakarta, Pahami.id

Ketua PBNU Yahya Cholil Staqu atau Gus Yahya meragukan keaslian dokumen tersebut Risalah Rapat Harian PBNU Suriahyang berisi soal pemberhentiannya sebagai ketua.

Hal itu disampaikan Gus Yahya usai menghadiri rapat koordinasi ketua PWNU se-Indonesia di Hotel Navator Surabaya, Jawa Timur, mulai pukul 19.33 Wib, Sabtu (22/11) malam hingga Minggu (23/11) pukul 01.00 WIB.

Gus Yahya mengaku belum menerima secara fisik dokumen berita acara tersebut. Ia juga menilai dokumen yang beredar secara digital saat ini tidak memenuhi standar resmi organisasi.


“Saya belum menerima surat apa pun dari Suriah ya, sampai saat ini saya belum menerimanya secara fisik. Berita acara yang disebutkan di media sosial juga tidak memenuhi standar resmi dokumen resmi organisasi tersebut,” kata Gus Yahya.

Pasalnya, kata Gus Yahya, dokumen resmi PBNU biasanya dilengkapi tanda tangan digital. Hal ini agar berkas dapat dipertanggungjawabkan.

“Karena kalau suatu akta resmi ada tanda tangan digitalnya, maka benar-benar bisa diperhitungkan kapan ditandatangani oleh siapa dan seterusnya, bisa diperhitungkan kalau tanda tangannya digital,” ujarnya.

Ia pun meragukan surat tersebut karena ditandatangani secara manual oleh Rais Aam Pbnu Kh Miftachul Achyar. Menurutnya, saat ini inisial bisa dengan mudah dipalsukan.

“Kalau punya tanda tangan manual, mungkin saat ini sangat mudah untuk membuat tanda tangan yang dipindai, nanti kita lihat saja,” ujarnya.

Yahya Cholil Staqu atau Gus Yahya kini terimbas isu pemakzulan dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Isu pemakzulan Gus Yahya terungkap melalui dokumen Berita Acara Rapat Harian PBNU Suriah tertanggal 20 November 2025.

Berita acaranya sendiri ditandatangani oleh Rais Aam Pbnu Kh Miftachul Akhyar. Namun keaslian dokumen tersebut belum dapat diverifikasi.

(FRA/TFQ/FRA)