Jakarta, Pahami.id –
Mantan juru bicara militer untuk militer IsraelDaniel Hagari mengatakan negaranya harus mulai mengembangkan strategi propaganda media sosial.
Menurut Hagari, Israel kini telah kalah dalam perang media sosial. Padahal, kata dia, ruang online merupakan arena paling berbahaya dan dapat membentuk opini publik global, terutama bagi generasi muda.
Dalam pidatonya pada Konferensi Tahunan Amerika Utara di Washington, DC, Hagari menyerukan pembentukan Divisi Intelijen Siber Elit Israel. Menurutnya, Israel kini harus berjuang dalam pertarungan gambar, video, dan statistik – bukan teks panjang.
Dikutip dari Middle Monitor Middle, Sabtu (22/11), Hagari mengusulkan pembentukan unit yang mampu memantau konten anti-Israel di berbagai platform, secara real time dalam berbagai bahasa. Ia mengatakan, pemerintah Israel juga perlu memberikan pesan dan tanggapan cepat kepada pemerintah dan media.
Ia juga menyerukan penciptaan identitas daring palsu, jaringan bot otomatis, dan penggunaan blogger tidak resmi—“perempuan muda yang lebih baik”—untuk membentuk persepsi global.
Dia memperingatkan bahwa fase menentukan pertempuran ini akan diketahui satu dekade dari sekarang. Terutama ketika siswa yang menggunakan alat kecerdasan buatan mencari informasi tentang peristiwa 7 Oktober dan menemukan “dua narasi yang sangat bertentangan.”
Hagari, mantan perwira angkatan laut yang bertugas dalam peran militer yang sensitif, menjadi juru bicara militer utama Israel pada tahun 2023 sebelum dicopot dari jabatannya awal tahun ini.
(Kamis/Agustus)
