Kupang, Pahami.id –
Gunung Lewotobi Men di East Flores Regency, NTT Sabtu (25/1) sore meletus dua kali, menghabiskan 1.000 abu vulkanik tinggi dan 1.600 meter di atas puncak.
Laporan tertulis dari Volcanic Observation Post (PPGA), letusan pertama terjadi pada 17,17 WITA, dengan tiang abu 1.600 meter di atas puncak.
“Letusan Lewotobi, NUSA Tenggara Timur terjadi pada 25 Januari 2025 di 17:17 WITA dengan ketinggian tiang Abu yang diamati ± 1.600 m di atas KTT (± 3.184 m di atas permukaan laut),” kutipan Lewotobi Laporan Penulisan PPGA yang dilepaskan pada 17.26 Wita.
Selama letusan ini, pilar Abu diamati berwarna abu -abu dengan intensitas tebal yang bersandar ke barat dan barat laut. Letusan itu juga dicatat pada seismogram dan berlangsung selama tujuh menit 18 detik dengan amplitudo maksimum 29,6 milimeter.
“Letusan itu dicatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum 29,6 mm dan ± 7 menit 18 detik,” tulis PPGA dalam laporannya.
Sementara itu, pada pukul 17.54 WIT, Manusia Gunung Lewotobi kembali meletus dengan pilar abu mencapai ketinggian 1.000 meter.
“Letusan pria Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur terjadi pada 25 Januari 2025 jam 17:40 WITA dengan ketinggian abu yang diamati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut),” PPGA melaporkan Lewotobi. . Dari Kampung Pulolera, Distrik Wulanggitang.
“Letusan ini dicatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan ± 4 menit 50 detik,” lapor PPGA.
PPGA juga menyatakan bahwa letusan kedua disertai dengan suara Ngauman.
Menarik bagi masyarakat
Ketua Lewotobi Pria PPGA Herman Josef, dalam sebuah pernyataan tertulis, memohon kepada publik untuk menghindari jalan yang lewat dari Kampung Nawakote ke Hewa dan Dulipali.
“Banding kepada publik yang melintasi Nawokote Road ke Hewa, Dulipali untuk berhati -hati, (karena) saat ini ada banjir lava dingin dari puncak Gunung Lewotobi,” tulis Herman dalam sebuah pernyataan tertulis.
Saat ini, pria Gunung Lewotobi masih dalam tindakan pencegahan atau tahap III.
Pada status peringatan atau Level III, penduduk dan pengunjung diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius lima kilometer dari pusat letusan dan di sektor enam kilometer barat daya, timur laut.
PPGA juga mengingatkan penduduk tujuh desa yaitu Dulipali, Desert, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawakote untuk menyadari potensi banjir sungai yang disebabkan oleh pria Gunung Lewotobi mengikuti intensitas tinggi.
Warga yang terkena hujan lebat juga disarankan untuk terus mengenakan topeng atau menutup hidung dan mulut mereka untuk menghindari abu vulkanik karena mereka dapat menyebabkan masalah dengan sistem pernapasan.
(Ely/VWS)