Jakarta, Pahami.id —
Israel diperkirakan akan membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina selama fase pertama kesepakatan tersebut gencatan senjata-pembebasan sandera yang akan berlangsung Minggu (19/1) pagi.
Perjanjian gencatan senjata memiliki tiga fase. Tahap pertama diperkirakan akan berlangsung selama enam minggu dan akan membebaskan 33 sandera Israel.
Sandera asing, termasuk warga Amerika, juga diperkirakan akan dibebaskan, kata sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut CNN pada Jumat (16/1).
Pemerintah Israel menyetujui perjanjian gencatan senjata setelah lebih dari tujuh jam perundingan sejak Jumat hingga Sabtu dini hari.
Sebagai bagian dari resolusi yang menyetujui kesepakatan tersebut, pemerintah Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menyetujui pembebasan 737 tahanan Palestina serta 1.167 warga Gaza yang ditangkap selama serangan di wilayah tersebut.
Namun, Kantor Media Penjara yang berbasis di Gaza mengatakan datanya berbeda. Menurut organisasi tersebut pada hari Sabtu, Israel akan membebaskan 1.737 tahanan, termasuk 120 wanita dan anak-anak.
Selain itu, hampir 300 warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup juga akan dibebaskan.
Sejauh ini masih belum jelas mengapa kedua belah pihak mengeluarkan angka yang berbeda.
Tahap kedua gencatan senjata akan mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Pada tahap ini, para sandera yang masih hidup akan dibebaskan dengan imbalan sekitar 190 tahanan Palestina di Israel.
Pada tahap ketiga, jenazah dan sisa sandera akan dipulangkan dan rencana rekonstruksi Gaza akan dilaksanakan.
Invasi tentara Israel ke Gaza terjadi sejak Oktober 2023. Sejak itu, lebih dari 46 ribu orang tewas.
(fea/fea)