Jakarta, Pahami.id —
Masyarakat antusias mengikuti aksi pembelaan tersebut Palestina yang dipicu oleh Dewan Organisasi Islam (MOI) di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, Sabtu (9/3) meski hujan deras.
Pantauan CNNIndonesia.com, masyarakat sudah memenuhi depan KBRI sejak pukul 06.20 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna putih.
Beberapa orang yang datang pada aksi bertajuk ‘Harus Ada Ramadhan di Gaza’ juga terlihat membawa spanduk.”Bebaskan palestina” atau bendera Palestina.
Aksi diawali dengan salat berjamaah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan membaca Alquran. Seluruh aksi ini dipusatkan di panggung tepat di depan Kedutaan Besar AS.
Meski diguyur hujan, masyarakat tetap memadati area depan panggung. Beberapa orang tampak sudah menyiapkan payung atau jas hujan.
Namun tak sedikit pula yang rela membiarkan tubuhnya basah kuyup diguyur hujan. Rencananya, menjelang siang hari para pengunjuk rasa akan melakukan long march menuju Bundaran HI.
MOI sendiri memiliki sembilan tuntutan dalam aksi ini:
1. Memberi ultimatum dan mengkritik AS yang menggunakan hak vetonya terhadap resolusi gencatan senjata.
2. Mengajak negara-negara Muslim, khususnya yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Islam (OKI) untuk menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan organisasi kemanusiaan PBB untuk bekerja sama dengan pemerintah Mesir untuk memberikan pengawalan kepada organisasi dan kelompok kemanusiaan yang memasuki Gaza dan melindungi Pengungsi Gaza, khususnya di Rafah.
3. Mengajak dan mendesak Mesir dan Yordania untuk bersama-sama membuka perbatasan utara dan khususnya perbatasan Rafah secara permanen.
4. Mengajak dan mendesak Mesir untuk membebaskan dan memberikan akses seluas-luasnya bagi segala bentuk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah dan lain-lain.
5. Memberikan akses dan izin seluas-luasnya kepada seluruh aktivis kelompok kemanusiaan yang masuk ke Gaza dalam misi kemanusiaan melalui Mesir sebagai satu-satunya jalur menuju kamp pengungsi Rafah.
6. Segera hancurkan dan ratakan tembok kawat berduri yang menghalangi perbatasan Mesir dan Gaza.
7. Atas dasar kemanusiaan dan persaudaraan Islam, bersama Mesir, kami menyediakan lahan khusus untuk masyarakat Gaza yang kini terus dihantui serangan bom dan bencana kemanusiaan.
8. Meminta agar para ulama Mesir bersama ulama dunia atas nama persaudaraan Islam dan Islam bersama pemerintah Mesir memberikan akses seluas-luasnya kepada kelompok kemanusiaan dan negara-negara Islam dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
9. Menyerukan OKI dan negara-negara di bawah naungan PBB serta pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan maksimal kepada Mesir untuk membuka perbatasan Rafah secara permanen sebelum dimulainya Ramadhan 1445 H.
(mrh/chs)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);