Berita G20 Puji Gencatan Senjata tapi Tak Ada Konsensus Solusi 2 Negara

by
Jakarta, Pahami.id

Kelompok Ekonomi 20 atau G20 memuji perjanjian gencatan senjata antara Israel Dan Hamas sudah lebih dari sebulan Palestina diserang oleh tentara Zionis.

Namun, beberapa anggota G20 tidak menyetujui solusi dua negara.


Pro dan kontra ini datang dari Menteri Luar Negeri India S Jaishankar usai New Delhi menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa kelompok tersebut pada Rabu (22/11).

“Anggota G20 secara keseluruhan menyambut baik kesepakatan yang dicapai terkait pembebasan sandera, aliran bantuan ke Gaza, dan penghentian permusuhan untuk sementara,” kata Jaishankar, dikutip Anadolu Agency.

Diplomat utama India juga mengatakan bahwa “banyak” negara anggota G20 berbicara “dengan jelas” mengenai solusi dua negara sebagai solusi konflik Palestina.

“Saya tidak bisa mengatakan ada konsensus mengenai solusi dua negara,” kata Jaishankar.

Solusi dua negara merupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan membentuk dua negara dan dua bangsa yang hidup berdampingan secara damai, saling mengenal dan menghormati.

Dalam kesempatan tersebut, Jaishankar menambahkan bahwa fokus G20 saat ini adalah “memastikan” konflik tidak “menyebar ke tempat lain” mengingat situasi yang memburuk di Timur Tengah.

Penilaian serupa sebelumnya diungkapkan Perdana Menteri India Narendra Modi.

“Penting juga untuk memastikan bahwa konflik antara Israel dan Hamas tidak meningkat menjadi konflik regional dalam bentuk apa pun,” kata Modi.

Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan perjanjian gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari telah dicapai antara Israel dan Hamas.

Kesepakatan yang ditengahi Qatar mencakup pengumuman gencatan senjata selama empat hari, pembebasan sandera, dan masuknya 300 truk bantuan kemanusiaan termasuk bahan bakar ke Gaza.

Tentang pembebasan 50 sandera yang ditahan di Gaza dan ditukar dengan 150 tahanan Palestina di penjara Israel.

Perjanjian tersebut juga memungkinkan perpanjangan jeda kemanusiaan dan potensi pembebasan lebih banyak anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah pihak.

Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Selama invasi, Israel menyerang warga sipil dan objek sipil termasuk sekolah, kamp pengungsi, tempat ibadah, dan rumah sakit.

Pihak berwenang di Gaza menyebutkan jumlah orang yang terkena dampak serangan Israel mencapai 14.000 orang.

(isa/bac)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);