Berita DPR Soroti Anak Try Sutrisno Letjen Kunto Batal Dimutasi

by


Jakarta, Pahami.id

Anggota Komisi DPR TB Hasanuddin menekankan pembatalan mutasi umum yang sudah pensiun dan mantan wakil presiden Indonesia Coba sutrisnoLetnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo.

Kunto saat ini menjabat sebagai komandan Komando Koalisi Pertahanan (Pangkogabwilhan) dan akan ditransfer untuk menjadi staf khusus Staf Angkatan Darat (KSAD) tetapi dibatalkan. Hasanuddin menilai bahwa perubahan itu mencerminkan pengaruh politik pada pejabat tinggi.

“Perubahan Kunto Arief, kemudian beberapa hari kemudian dibatalkan melalui dekrit baru, menunjukkan bahwa TNI terlalu mudah diguncang oleh urusan politik. Ini seharusnya tidak terjadi,” kata TB Hasanuddin dalam rilis resmi pada hari Jumat (2/5).


Dia merujuk pada spekulasi publik yang menekankan penggantian Letnan Jenderal Kunto pada pernyataan Wakil Presiden ke -6 Sutrisno dan keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat pengganti.

Hasanuddin kemudian menegaskan bahwa mutasi militer aktif tidak dapat dipengaruhi oleh masyarakat sipil atau tekanan politik.

“Ini adalah preseden yang buruk untuk profesionalisme TNI. Keputusan mutasi harus didasarkan pada kebutuhan organisasi, bukan karena permintaan pribadi,” katanya.

Hasanuddin menganggap bahwa perubahan SK (Decites) cepat dan tidak konsisten dalam mengganggu stabilitas internal dan kepercayaan publik terhadap netralitas negara sebagai lembaga pertahanan nasional.

TNI, ia melanjutkan, adalah instrumen nasional, bukan alat politik.

“Mutasi harus bergantung pada pertimbangan objektif dan strategis untuk kepentingan organisasi, tidak memenuhi minat eksternal. Jangan dilemparkan oleh tekanan seperti itu,” tambah Hasanuddin.

Pada kesempatan itu, Hasanuddin juga menyatakan kritik terhadap komandan TNI yang dianggap menunjukkan keteguhan dan konsistensi dalam mempertahankan semangat lembaga.

“Menurut pendapat saya, kepemimpinan komandan TNI tidak baik, itu harus ditolak dari awal letnan jenderal Kunto jika tidak didasarkan pada kepentingan organisasi, kepemimpinan tersebut harus dievaluasi,” katanya.

TNI telah menjadi fokus setelah membatalkan Letnan Jenderal Kunto dan enam pejabat tinggi lainnya.

Pembatalan ini terkandung dalam jumlah urutan K/554.A/IV/2025 Jumlah Komandan sebagaimana ditentukan pada 30 April 2025 dan ditandatangani oleh Sekretaris -Jenderal (Setum) dari Brigadir Jenderal Mohammad Sjahroni.

Surat ini juga membatalkan dekrit nomor komandan komandan/554/IV/2025 tertanggal 29 April 2025 pada pemecatan dan pengangkatan di posisi tersebut.

Kepala TNI Brigadir Jenderal Sianturi mengatakan perubahan mutasi itu dilakukan setelah cermat. Dalam proses rotasi, ada beberapa posisi yang tidak mungkin ditinggalkan oleh pejabat TNI tinggi.

“Dari aliran seri setelah mutasi Letnan Jenderal Kunto, itu belum bergeser pada saat ini. Dengan pertimbangan tugas -tugas yang masih harus diselesaikan oleh petugas saat ini dan pengembangan situasi,” katanya selama konferensi pers Maya pada hari Jumat.

Kristomei kemudian berkata, “Karena itu, ia telah memutuskan untuk menunda atau memperbaiki perubahannya.”

Kapuspen TNI juga menekankan bahwa seluruh proses mutasi posisi dalam TNI semata -mata didasarkan pada persyaratan organisasi, kunjungan kerja/kunjungan ke daerah tersebut, dan telah menjalani posisi tinggi dan mekanisme posisi tinggi (Wanjakti).

(ANS/SFR)