Jakarta, Pahami.id –
House of Representative Rusia Alexander Boroday mengatakan pertemuan puncak Presiden Vladimir Putin Dan Presiden AS Donald Trump di Alaska dapat mengubah medan perang.
Boroday mengatakan pertemuan itu dapat secara serius mengubah keadaan Perang Rusia-Ukraina dan di seluruh dunia.
“Pertemuan itu secara dramatis mengubah situasi di seluruh dunia, termasuk perang. Operasi militer khusus bukan hanya perang tetapi politik,” katanya pada hari Kamis (7/14), mengutip Tass.
Selain menjadi anggota Parlemen, Boroday juga merupakan komandan Korps Relawan Brigade Rusia ke -7 di Zona Operasi Angkatan Darat Khusus.
Rusia selalu menggunakan frasa operasi militer khusus untuk menggambarkan invasi mereka di Ukraina.
Pertemuan Putin dan Trump akan berlangsung besok, Jumat, di Alaska, AS. Pertemuan mereka berlangsung setelah utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff bertemu dengan presiden Rusia di Moskow.
Ketika dia bertemu Witkoff, Putin menyatakan keinginannya untuk segera bertemu Trump. Presiden AS juga ingin bertemu dengan Presiden Rusia secara langsung untuk membahas gencatan senjata.
Sejak kampanye presiden, Trump telah bangga menyelesaikan Perang Rusia-Ukraina secara singkat. Namun, tujuh bulan setelah dibuka, ia tidak pernah menyadari retorikanya. Pertemuan itu disebut sebagai persidangan untuk memenuhi jalan baru.
Namun, beberapa partai, terutama anggota Uni Eropa, khawatir bahwa pertemuan itu dapat menghasilkan kesepakatan yang merugikan Ukraina atau kedaulatan dan keamanan terburuk.
Uni Eropa sampai mengadakan pertemuan khusus menjelang pertemuan Trump-Putin. Seorang pejabat Jerman mengatakan pertemuan itu akan menekan Rusia dan bersiap untuk kemungkinan negosiasi damai dan masalah yang terkait dengan wilayah dan keamanan.
Menuju KTT Trump-Putin, Zelensky juga mengunjungi beberapa negara Eropa. Dia harus pergi ke Jerman dan hari ini mengunjungi Inggris untuk bertemu Perdana Menteri Keir Starmer.
Selama invasi Rusia, Ukraina dibantu oleh banyak negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang hampir tidak pernah berhenti memasok senjata ke pemerintah Zelensky.
(Yesus/BAC)