Jakarta, Pahami.id –
Saudi Dan Qatar Kompak mengutuk perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mempresentasikan visi “Israel yang lebih besar” atau “Raya Israel”.
Istilah “Raya Israel” secara luas dipahami sebagai visi pembangunan yang diminta oleh ultra-nasionalis Israel yang mencakup wilayah yang lebih luas daripada perbatasan negara saat ini.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran I24 Israel yang dilaporkan oleh The Times of Israel, Netanyahu ditunjukkan peta yang digambarkan sebagai “tanah yang dijanjikan” dan diklaim sebagai “sangat” sangat “terkait dengan ide tersebut.
Dikutip oleh Timur Tengah, ia menyebut ini “misi sejarah dan spiritual” ini.
Meskipun peta tidak ditampilkan di layar, istilah “Israel Raya” telah dikaitkan dengan klaim beberapa dari lima negara berikut:
– Palestina
– Lebanon
– Jordan
– Mesir
– Suriah
Rencana ekspansi ini memicu kemarahan dan Qatar Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri Saudi, melalui pernyataan formal yang diterbitkan oleh Kantor Berita SPA pada hari Kamis (8/14), menekankan penolakan penyelesaian dan ekspansi regional oleh Israel.
Riyadh menegaskan kembali hak -hak sejarah dan hukum Palestina untuk mendirikan negara independen sesuai dengan hukum internasional, dan memperingatkan bahwa langkah -langkah Israel mengancam perdamaian regional dan global.
Sementara itu, kementerian luar negeri Qatar juga mengutuk komentar Netanyahu. Doha menganggap visi “publik Israel” sebagai kelanjutan dari sikap “sombong” Israel yang melanggar kedaulatan negara lain dan memicu krisis.
Qatar memperingatkan bahwa pernyataan itu memiliki potensi untuk memicu kekerasan di wilayah tersebut, mengkonfirmasi hak -hak hukum orang Arab, dan meminta persatuan internasional untuk menghadapi “provokasi”.
(ZDM/dan)
