Jakarta, Pahami.id –
Dewan Perwakilan Daerah (Dpd) Republik Indonesia mengumumkan program Senator Keamanan Pangan untuk memperkuat ketersediaan Makanan Nasional.
Ketua DPD Ri Sultan Najamudin mengatakan program ini sekarang akan dirancang di empat wilayah termasuk Bengkulu, Nusa Tenggara East (NTT), Sulawesi Selatan dan Papua Tengah.
“Latar belakang program berangkat dari kepentingan masyarakat setempat tentang ketersediaan dan kemampuan makanan. Kami diserap dan kemudian direalisasikan dalam gerakan nasional,” kata Sultan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (9/16).
Dalam dokumen Rencana Pengembangan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, kata Sultan, pemerintah, menetapkan keamanan pangan sebagai agenda strategis jangka panjang.
Sultan mengevaluasi tantangan global seperti perubahan iklim, inflasi harga pangan, kerugian distribusi untuk menjadi alasan kuat bagi program untuk segera diimplementasikan. Namun, dia mengatakan keamanan pangan bukan hanya ketersediaan beras dan jagung, tetapi juga kekuatan negara untuk menghadapi dunia.
“Keamanan pangan bukan hanya masalah beras atau jagung, tetapi juga bagaimana kita bisa menghadapi kejutan global. Latar belakang inilah yang mendorong DPD RI untuk memulai gerakan ini,” katanya.
Program Senator Keamanan Pangan telah diluncurkan bertepatan dengan peringatan ke -21 RI. Menurut Sultan, fungsi lembaga DPD RI untuk mengawasi pekerjaan eksekutif. Namun, lembaga ini juga ingin mengambil bagian dalam keberhasilan program keamanan pangan.
“Bentuk konkret: Turun langsung ke tanaman,” kata sultan.
Sultan ingin program ini mempromosikan produktivitas pertanian lokal, memperkuat rantai pasokan, dan memastikan akses bergizi ke masyarakat.
Kemudian, program ini ditargetkan untuk memperluas secara bertahap hingga 2029 dengan replikasi di seluruh wilayah. Namun, Sultan menekankan bahwa keberhasilan program hanya dapat dicapai melalui kerja sama multi -up.
Sultan sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran ketua DPD RI pada bulan April 2025. Melalui surat itu, ia meminta semua anggota DPD untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah mereka.
“Dalam kerja sama yang kuat, saya percaya kita tidak hanya bisa mencapai makanan kita sendiri, tetapi juga menjadikan Indonesia makanan regional,” katanya.
(Thr/dal)