Jakarta, Pahami.id —
Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trumpkembali ke pedesaan Butler, Pennsylvania, di mana ia hampir ditembak mati saat berkampanye, pada Sabtu (10/5), tepat satu bulan sebelum pemilihan presiden.
Ada satu hal yang berbeda dengan kedatangan Trump kali ini, ia memboyong Elon Musk, salah satu pendukung terkuatnya yang merupakan pemilik media sosial X. Kemunculan Musk akan menjadi yang pertama setelah ia menyatakan dukungannya kepada Trump pada 13 Juli mendatang.
Trump hampir tertembak di kepala saat kampanye di Butler tiga bulan lalu. Peluru dari penembak yang mencoba membunuhnya mengenai telinga kanannya.
Insiden tersebut mengejutkan publik dan mengungkap kesenjangan keamanan yang serius bagi mantan presiden AS tersebut.
AFP melaporkan kerumunan orang berbaris ke lokasi acara kampanye Trump pada Sabtu pagi. Banyak di antara mereka yang berteriak ‘lawan, lawan lawan’, begitulah kata-kata Trump usai ditembak.
Pasca insiden Butler, Trump juga mengalami upaya pembunuhan kedua pada 15 September saat ia sedang berada di lapangan golf di West Palm Beach, Florida.
Seorang pria bersenjata bersembunyi tanpa terdeteksi selama hampir 12 jam dengan rencana membunuh Trump. Namun upaya ini digagalkan oleh Dinas Rahasia yang berpatroli di depan Trump.
Partai Republik berharap kembalinya Trump ke Butler akan menghasilkan lebih banyak dukungan di kalangan garis kerasnya dan meningkatkan jumlah pemilih di Pennsylvania.
“Saya kembali ke Butler karena saya merasa berkewajiban untuk kembali ke Butler,” kata Trump.
Kampanye Trump kali ini juga melibatkan Senator JD Vance, calon wakil presidennya. Keluarga petugas pemadam kebakaran Corey Comperatore, yang terbunuh oleh peluru nyasar saat penembakan Trump, juga datang.
(biaya)