Direktur Rumah Sakit (RS) Al Shifa at GazaWarga Palestina, Muhammad Abu Salmiya, membantah klaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengirim inkubator ke fasilitas medis di tengah invasi Israel di wilayah ini.
“Pasukan pendudukan Israel mengklaim telah menyediakan inkubator ke rumah sakit, namun hal tersebut tidak benar. Ini salah,” kata Abu Salmiya. Al JazeeraJumat (17/11).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Diketahui, RS Al Shifa telah memiliki fasilitas inkubator yang digunakan untuk bayi prematur yang dirawat di fasilitas kesehatan tersebut.
Namun inkubator tersebut tidak dapat digunakan karena rumah sakit tersebut tidak memiliki listrik atau bahan bakar akibat pemboman Israel selama beberapa hari terakhir.
Kurangnya inkubator menyebabkan bayi-bayi di Rumah Sakit Al Shifa dilaporkan meninggal karena fasilitas medis terbesar di Gaza dikepung oleh pasukan Israel.
“Kami tidak membutuhkan inkubator karena kami sudah memiliki inkubator di rumah sakit. Namun kami kehabisan bahan bakar untuk menghasilkan listrik (untuk bisa menyalakan inkubator),” jelas Salmiya.
Sebelumnya, tentara Israel mengaku telah mengirimkan beberapa inkubator ke rumah sakit di Gaza, termasuk RS Al Shifa. IDF juga mengunggahnya melalui media sosial.
“IDF sedang dalam proses mengoordinasikan pemindahan inkubator dari rumah sakit di Israel ke Gaza,” cuit akun @IDF pada Selasa (14/11).
Selain itu, perwakilan militer Israel juga mengatakan hal serupa. Menurut tentara tersebut, IDF tidak hanya mengirimkan inkubator, tetapi juga pasokan makanan bayi ke RS Al Shifa meski saat itu fasilitas medis sedang dikepung.
“Kami dapat memastikan bahwa inkubator, makanan bayi, dan perlengkapan medis yang dibawa oleh tank IDF dari Israel telah berhasil mencapai rumah sakit Shifa,” klaim mereka, seperti diberitakan Reuters.
Tak hanya itu, tentara Israel menyerbu Al Shifa beberapa hari lalu setelah Amerika Serikat menuduh Hamas memiliki markas komando di bawah rumah sakit.
Hamas membantah keras tuduhan Israel bahwa mereka bermarkas di Rumah Sakit Al Shifa.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 11.500 warga Palestina telah tewas dalam pemboman dan invasi darat Israel. Dari puluhan ribu orang yang meninggal, lebih dari 4.700 di antaranya adalah anak-anak.
[Gambas:Video CNN]
(pra)