Makassar, Pahami.id –
Siswa Sekolah Tinggi 19 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror seperti yang diduga terlibat dalam jaringan terorismeSabtu (5/24).
Menurut informasi pendahuluan, inisial MAS ditangkap pada hari Sabtu (5/24) sekitar 17:30 Wita, di S. Daeng Emba Road, Distrik Somba OPU, Kabupaten Gowa. Remaja itu ditangkap saat bepergian untuk membeli air isi ulang.
“Diduga teroris, satu orang, karena itu adalah hak untuk membeli Galon, anak saya segera dibawa dengan sepeda motornya,” kata tersangka ibu teroris, SK, Sabtu (5/24).
Menurut keputusan itu, putranya masih di kelas 3 sekolah menengah. Selain itu, MAS juga seorang pelatih di salah satu sekolah asrama Islam Tahfidz al-Quran di daerah setempat.
SK mengklaim tidak menyadari proses menangkap putranya dengan detasemen 88.
“Di depan mobil polisi, saya bertanya tetapi mengatakan RT anak saya aman. Masih di sekolah, ya [kelas 3]”Mengajar al -Quran di gubuknya, rumah Tahfidz gratis,” katanya.
Keputusan itu tidak pernah curiga terhadap kegiatan MAS. Karena, katanya, Mas jarang meninggalkan rumah, jadi dia terkejut bahwa putranya ditangkap karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
“Tidak ada -apa itu [aktifitas sehari-hari yang aneh]Berdoa ke masjid biasa. Di rumah tidak pernah keluar, kalau tidak saya menyuruh Anda keluar. Alhmdulillah no [pernah keluar Sulsel]”Dia berkata.
Sementara itu, Kepala RT lokal Nasir Daeng Nai mengatakan bahwa setiap hari MAS hanya melakukan kegiatan pengajaran al -Quran di rumah Tahfidz Quran gratis di Gowa.
“Jika informasinya, ada dugaan kekerasan. [Teroris] Begitu, “kata Daeng Nai.
Daeng Nai menjelaskan bahwa MAS ditangkap ketika dia akan membeli air isi ulang oleh anggota detasemen 88.
“Aku tidak tahu, dia baru saja mengajar di sana. Menurut saya Dari polisi provinsi Sulawesi Selatan, kepadatan dibawa. Itu terjadi pada sore hari pukul 17:30, “katanya.
Sementara itu, Komisaris Hubungan Masyarakat Solawesi Selatan Supranoto, saat dihubungi Cnnindonesia.com, Diklaim tidak menyadari dugaan penangkapan di Kabupaten Gowa.
(mir/dmi)