Jakarta, Pahami.id –
Dewan Imam Nasional Australia (Dewan Imam Nasional Australia) mengutuk penembakan “menakutkan” saat acara komunitas Yahudi di Pantai Bondi, Sydney, Minggu (14/12).
Penangkapan yang menewaskan 10 orang itu terjadi saat perayaan Hanukkah, salah satu hari raya Yahudi.
“Hati, doa, dan pikiran kami bersama para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang menyaksikan atau terkena dampak serangan yang sangat traumatis ini,” kata Dewan Imam Nasional Australia dalam pernyataannya seperti dikutip AFP.
“Ini adalah momen bagi seluruh warga Australia, termasuk komunitas Muslim Australia, untuk bersatu dalam persatuan, kasih sayang, dan solidaritas,” tambah mereka.
Sebuah video yang beredar di X menunjukkan orang-orang berlarian di Pantai Bondi ketika terdengar suara tembakan dan sirene polisi.
Berita ABC Diberitakan, selain 10 orang tewas, 12 orang lainnya mengalami luka-luka akibat penembakan ini. Salah satu korban meninggal dunia diduga merupakan pelaku. Namun, polisi belum mengonfirmasi rincian tersebut.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut penembakan di Pantai Bondi sebagai peristiwa yang mengejutkan dan sangat menyedihkan.
“Polisi dan petugas tanggap darurat berada di lokasi untuk menyelamatkan nyawa. Saya turut berduka cita untuk semua orang yang terkena dampak,” kata Albanese dalam pernyataan resmi yang dibagikan oleh kantornya.
Ia pun mengimbau masyarakat di sekitar lokasi kejadian untuk mengikuti instruksi kepolisian New South Wales.
Dikutip Al Jazeera, Asosiasi Yahudi Australia memberitakan, penembakan terjadi saat ada perayaan Hanukkah di lokasi kejadian.
Pemerintah Israel juga telah angkat bicara. Presiden Israel Isaac Herzog mengutuk insiden tersebut.
“Saudara dan saudari kita di Sydney telah diserang oleh teroris jahat dalam serangan brutal terhadap komunitas Yahudi yang menyalakan lilin untuk merayakan Hanukkah di Pantai Bondi,” kata Herzog dalam sebuah pernyataan.
Meski begitu, pihak berwenang Australia belum menjelaskan detail kejadian dan pelaku penembakan.
(RDS)

