Jakarta, Pahami.id –
Kegiatan Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur masih terkendali Letusan gempa.
Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (MASL) ini telah mengalami 83 kali gempa erupsi sejak Minggu dini hari (14/12).
“Selama periode pengamatan enam jam terakhir pada Minggu pukul 06.00-12.00 WIB tercatat 40 kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dengan durasi gempa 66-173 detik,” kata Petugas Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Selain gempa erupsi, Gunung Semeru juga mengalami tiga kali gempa dengan amplitudo 4-8 mm dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 mm.
“Untuk pengamatan visual Gunung Semeru tertutup kabut, tidak teramati asap kawah. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah arah utara dan timur laut,” ujarnya.
Sebelumnya, pada periode pengamatan Gunung Semeru pukul 00.00-06.00 WIB tercatat 43 kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, kemudian 4 kali gempa bumi longsor dengan amplitudo 2-8 mm, dan 8 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm.
Status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau peringatan, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan beberapa rekomendasi, yakni tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat letusan).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak, ujarnya.
Masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak gunung berapi Semeru karena terkena bahaya lemparan batu (flare).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi terjadinya awan panas guguran (APG), aliran lahar, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berasal dari puncak gunung berapi Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Kembar, dan Besuk.
(Antara/ISN)

