Jakarta, Pahami.id –
Wakil Ketua Demokrat Benny K Harman mengungkapkan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Terkait dengan efisiensi anggaran pemerintah di rapat umum Majelis Indonesia (KIM) di Padepokan Garuda Yaksa, Hamangal, Bogor pada hari Jumat (2/14).
Benny menjelaskan prinsip efisiensi yang disampaikan oleh Prabowo, yaitu menerima situasi sulit terlebih dahulu dan kemudian mengalami kesenangan nanti.
“Sebelumnya dijelaskan bahwa itu juga merupakan prinsip kesulitan kami senang bersenang -senang nanti,” kata Benny setelah acara pada hari Jumat (2/14).
Benny mengatakan Prabowo juga menjelaskan bahwa efisiensi ini dilakukan untuk menghidupkan kembali program pemerintah yang patut diprioritaskan.
“Itu untuk penghematan dalam pengurangan prioritas,” katanya.
Di sisi lain, Benny mengatakan Demokrat tidak mengambil sikat terkait dengan keputusan Gerindra untuk mendorong Prabowo untuk kembali ke pemilihan presiden 2029.
“Kami tidak melihat ini,” katanya.
Beberapa elit Kim menghadiri acara rapat umum yang diadakan setelah Prabowo kembali ke Gerindra General melalui Kongres yang luar biasa.
Beberapa dari mereka, Ketua PKB CAK IMIN, Sekretaris -Jenderal Golkar Sarmuji, Ketua Pan Zulkifli Hasan, Ketua Golkar Bahlil Lahadalia, kepada Ketua Gelora Anis Matta.
Sebelumnya, efisiensi anggaran besar telah dilakukan oleh hampir semua kementerian dan institusi di Presiden presiden Prabowo.
Pemangkasan yang terkandung dalam Arahan Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Prabowo pada 22 Januari. Prabowo ingin APBN tahun ini menghemat RP306,69 triliun.
Dua hari kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan surat S-37/MK.02/2025. Surat itu terperinci 16 posisi pembelian -lead yang harus disimpan oleh kepemimpinan di kabinet merah dan putih bernilai RP256.1 triliun.
(MAb/wiw)