Demo bagus untuk para profesional Palestina terjadi di LondonInggris, bertepatan dengan Hari Gencatan Senjata, Sabtu (11/11).
Untuk informasi anda, Hari Gencatan Senjata atau hari peringatan adalah hari peringatan berakhirnya Perang Dunia I ketika blok Sekutu dan blok Jerman menandatangani perjanjian pada tanggal 11 November 1918.
Mengutip dari Reuters, Sabtu ini setidaknya lebih dari 100 ribu demonstran pro-Palestina berkumpul di pusat kota London. Polisi Inggris sebelumnya diminta oleh pemerintah Inggris yang dipimpin oleh Perdana Menteri Rishi Sunak untuk melarang demonstrasi pro-Palestina di Hari Gencatan Senjata.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Namun jumlah massanya terlalu besar. Namun, polisi London mengatakan sejauh ini belum ada insiden terkait.
Di tengah aksi massa, terdengar teriakan pengunjuk rasa pro-Palestina seperti teriakan, ‘Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka!‘.
Beberapa juga membawa spanduk dan karton bertuliskan kata-kata dalam bahasa Inggris yang berarti, ‘Hentikan pembantaian’ dan ‘Hentikan menjatuhkan bom di Gaza’. Para pengunjuk rasa terlihat berjalan melalui pusat kota London dan berakhir di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS). AS selama ini dikenal sebagai sekutu utama Israel.
Namun, aksi massa Sabtu ini di London tidak hanya dilakukan oleh pengunjuk rasa pro-Palestina. Ada aksi massa lain dari sayap kanan yang berbeda dengan massa pro-Palestina.
Polisi menyatakan akan berusaha sekuat tenaga untuk mencegah kedua massa bertemu yang berisiko menimbulkan perkelahian.
“Kami akan menggunakan semua kekuatan dan taktik yang kami miliki untuk mencegah hal ini terjadi,” kata Kepolisian Metropolitan London dalam pemberitahuan di media sosial resmi.
Massa sayap kanan beraksi di dekat tugu peringatan perang Cenotaph, dekat Gedung Parlemen dan di Westminster, London.
Peluncuran dari Reuters, massa sayap kanan sempat terlibat bentrok dengan polisi yang sedang bertugas. Beberapa perusuh sayap kanan melemparkan botol ke arah petugas, yang menyebabkan polisi melakukan tindakan aktif.
Polisi Metropolitan London mengatakan mereka menangkap sedikitnya 82 pengunjuk rasa sayap kanan.
Wali Kota London, Sadiq Khan melalui akun media sosialnya mengecam kerusuhan yang dipicu massa sayap kanan.
Ia bersama Menteri Pertama Skotlandia, Humza Yousaf, mengkritik langkah awal Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman yang ‘memprovokasi’ kelompok sayap kanan awal pekan ini dengan tuduhan bahwa polisi berpihak pada ‘massa pro-Palestina’.
“Kekacauan yang kita saksikan oleh kelompok sayap kanan di Cenotaph adalah akibat langsung dari perkataan Menteri Dalam Negeri,” kata Khan melalui media sosialnya.
Tak hanya di Inggris, di beberapa kota di negara lain, termasuk di Paris, para demonstran pro-Palestina menyuarakan aspirasinya untuk menuntut diakhirinya invasi militer Israel ke Gaza. Di satu sisi, Presiden Prancis Emmanuel Macron awal pekan ini mengubah arah dan meminta Israel menghentikan serangan melalui gencatan senjata.
(Reuters/anak)
[Gambas:Video CNN]