Berita Daftar Negara yang Paling Dibenci di Dunia, Apakah Ada Israel?

by

Jakarta, Pahami.id

Ada negara yang begitu tidak disukai masyarakat dunia. Umumnya ketidaksukaan ini muncul karena sikap pemerintah, militer, budaya, atau agama.

Meski tidak ada daftar pasti negara-negara yang dibenci, berdasarkan jajak pendapat publik, mayoritas masyarakat sepakat bahwa negara-negara di bawah ini ‘bermasalah’ dan oleh karena itu patut dibenci.


1. Rusia

Bagi banyak orang, Rusia adalah negara yang paling dibenci di dunia.

Rusia kerap terlibat konflik militer dengan negara lain, terutama yang berbatasan dengan Kremlin. Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 adalah contohnya.

Selain terlibat konflik, Rusia juga terkenal ‘mencari masalah’ dengan melakukan aliansi dengan negara atau rezim totaliter yang memusuhi dunia. Misalnya berteman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Rusia sangat tidak populer di kalangan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan Kremlin dalam Perang Dingin, ambisinya untuk membuat senjata nuklir, dan campur tangan Kremlin dalam politik negara lain.

Selain itu, pemerintah Rusia juga terkenal sangat membatasi hak-hak pribadi dan kebebasan demokratis, seperti dikutip dari Studi Populasi Dunia.

2. Cina

China juga masuk dalam daftar negara paling dibenci di dunia.

Sama seperti Rusia, Tiongkok diperintah oleh rezim otoriter, yang bisa dibilang lebih menindas dan mengontrol.

Kebencian terhadap pemerintah Tiongkok berasal dari berbagai faktor. Hal ini mencakup pemerintah yang mengendalikan banyak bisnis dan seringnya terdapat laporan korupsi; warga diminta melakukan kerja paksa; membuat produk dengan bahan-bahan yang murah namun tidak sehat atau beracun.

Mencemari lingkungan dan merupakan penghasil gas rumah kaca CO₂ terbesar di dunia; menolak memberikan kemerdekaan kepada Hong Kong, Taiwan, dan Makau; mengganggu segala upaya Taiwan untuk membangun kedaulatan politik dan bergabung dengan PBB.

Kemudian, Tiongkok terlibat dalam “diplomasi perangkap utang” di mana Beijing meminjamkan uang kepada negara-negara berkembang yang kemungkinan besar tidak akan mereka bayarkan kembali dan sebagai imbalannya mereka memperoleh pengaruh politik yang tidak semestinya terhadap negara-negara tersebut.

Selanjutnya, batasi internet warga; menindas hak asasi manusia; melakukan kekerasan terhadap warga Uyghur.

3. Amerika Serikat

Masuknya Amerika Serikat ke dalam daftar negara paling dibenci di dunia mungkin sedikit mengejutkan. Namun, bagi sebagian orang Asia atau Eropa, kebencian ini merupakan hal yang wajar.

Alasan utama Amerika dibenci adalah karena kecenderungan negara tersebut untuk mencoba mempengaruhi peristiwa-peristiwa internasional dengan cara yang menguntungkan Washington.

AS kerap mengirimkan pasukan ke negara lain seperti Vietnam, Panama, Afghanistan, Irak, dan lain-lain, dengan alasan yang menurut sebagian orang hanya menguntungkan pengaruh AS di kawasan.

AS juga terkadang diejek karena berbagai alasan. Misalnya, karena kesenjangan politik yang mendalam antara kaum liberal dan konservatif, kesediaan masyarakat Amerika untuk menaruh kepercayaan penuh pada sumber media atau politisi cenderung bias.

Persepsi bahwa masyarakat Amerika cenderung menganggap Amerika adalah pemimpin dunia dalam hampir semua kategori, lambatnya dan membingungkannya respons negara terhadap pandemi COVID-19, kecintaan masyarakat Amerika terhadap senjata api dan makanan cepat saji.

Kurangnya kemajuan di negara ini dalam berbagai bidang seperti dukungan terhadap kelompok LGBTQ+ dan masalah lingkungan juga menjadi salah satu faktornya.

Selain itu, AS juga tidak mampu mengatasi permasalahan ras dan gender, regulasi senjata, ketimpangan pendapatan, layanan kesehatan, dan pemerintahan demokratis.

4. Arab Saudi

Negara kaya minyak ini tidak populer karena diperintah oleh pemerintahan otoriter dan diktator yang kebijakannya didasarkan pada interpretasi doktrin Islam yang ketat, penuh kekerasan, dan misoginis.

Arab Saudi juga kerap melakukan penindasan terhadap hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan.

Negara ini menolak menandatangani Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB, yang melegalkan hukuman mati yang sering digunakan untuk menghukum kejahatan mulai dari pembunuhan hingga perzinahan dan kemurtadan.

Menyiksa tersangka agar mengaku, ‘menghilangkan’ oposisi seperti kasus jurnalis yang disiksa dan dibunuh oleh Jamal Khashoggi.

Kemudian, menghukum kaum homoseksual dengan hukuman mati, memaksa seseorang untuk masuk Islam dan mengeksekusinya jika mereka murtad, melakukan berbagai macam kesenjangan sosial terhadap perempuan, dan dianggap sebagai inkubator terorisme atau tempat lahirnya kelompok teroris termasuk ISIL, Al-Qaeda. , dan Taliban.

Arab Saudi juga dituduh melakukan kejahatan perang selama kampanye tahun 2015 melawan Yaman.

Lanjutkan ke halaman berikutnya >>>